Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Pamekasan Segel SD Saat Siswa Ujian, Klaim Tanah Orangtua

Kompas.com - 04/06/2024, 13:43 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ahmad Rosidi, warga Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyegel ruangan guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamberu 2, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Ruangan itu disegel karena tanah yang ditempati sekolah tersebut diklaim milik orangtua yang diwariskan kepada dirinya. 

Baca juga: Bobby Segel Mall Center Point karena Tunggak Pajak Rp 250 Miliar

Meskipun ruang guru disegel, kegiatan ujian akhir sekolah tetap berjalan lancar. Namun, para guru harus menempati perpustakaan sekolah. 

Ahmad Rosidi menjelaskan, penyegelan tersebut dilakukan dengan terpaksa. Pasalnya, janji dari pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk menyelesaikan persoalan sengketa tanah sekolah, belum terwujud sampai sekarang. 

Baca juga: Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

"Bulan Juni 2023 sudah ada kesepakatan antara ahli waris dengan pemerintah, bahwa status tanah akan diselesaikan sehingga permintaan kompensasi sudah bisa dilakukan. Sampai sekarang, belum ada penyelesaian," ujar Ahmad Rosidi, Selasa (4/6/2024). 

Menurut Rosidi, penyegelan akan berlangsung sampai 15 hari. Jika selama kurun waktu 15 hari tetap tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan, maka seluruh ruangan di sekolah tersebut akan disegel. Bahkan pihaknya tidak segan-segan untuk mengosongkan sekolah tersebut. 

"Jika permintaan kami tidak disetujui, maka sekolah tersebut ditutup saja dan pindah ke tanah lain," imbuh Rosidi. 

Baca juga: Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA) Kabupaten Pamekasan, Syahrul Munir mengatakan, pihak yang mengklaim sebagai ahli waris seharusnya menunjukkan bukti kepemilikan. Jika bukti sudah ada, maka pemerintah tidak segan untuk menyelesaikan kompensasi. 

"Sampai sekarang belum ada bukti sertifikat kepemilikan dari ahli waris. Nanti kami disalahkan kalau membayar kompensasi atas tanah yang tidak jelas," ujar Syahrul melalui telepon seluler. 

Pemerintah, kata Syahrul, masih akan menempuh jalur mediasi demi nasib anak-anak yang sedang belajar di sekolah tersebut. Namun jika mediasi mentok, maka pihaknya siap keluar dari sekolah tersebut dan membeli tanah baru sekaligus membangun sekolah baru. 

"Yang penting anak-anak ujiannya lancar dulu sampai selesai. Soal status tanah, jika tidak ada solusi, maka cari tanah lain dan bangun sekolah yang baru," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simpatisan Nahdliyin Malang Laporkan Akun X yang Posting Plesetan Logo NU

Simpatisan Nahdliyin Malang Laporkan Akun X yang Posting Plesetan Logo NU

Surabaya
Niat Maju Pilkada Surabaya, Pengusah Hendy Tunggu Respons Kaesang

Niat Maju Pilkada Surabaya, Pengusah Hendy Tunggu Respons Kaesang

Surabaya
Video Viral Jemaah Madura Jual Rujak saat Haji, Ini Penjelasan PPIH

Video Viral Jemaah Madura Jual Rujak saat Haji, Ini Penjelasan PPIH

Surabaya
Kebakaran di Kawasan Bromo Sudah Menjalar ke Probolinggo, BPBD Buat Sekat Api

Kebakaran di Kawasan Bromo Sudah Menjalar ke Probolinggo, BPBD Buat Sekat Api

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Rumah Petani di Blitar Terbakar, Uang Simpanan Rp 12 Juta Hangus Tak Bersisa

Rumah Petani di Blitar Terbakar, Uang Simpanan Rp 12 Juta Hangus Tak Bersisa

Surabaya
Bromo Kembali Terbakar, Kali Ini di Kawasan Gunung Bathok

Bromo Kembali Terbakar, Kali Ini di Kawasan Gunung Bathok

Surabaya
Presiden Eksekutif Mahasiswa UB Dilaporkan ke Polisi, Terkait Kasus Apa?

Presiden Eksekutif Mahasiswa UB Dilaporkan ke Polisi, Terkait Kasus Apa?

Surabaya
Mesin Mati, Truk Pengangkut Pasir di Magetan Terguling ke Jurang, 2 Orang Luka-luka

Mesin Mati, Truk Pengangkut Pasir di Magetan Terguling ke Jurang, 2 Orang Luka-luka

Surabaya
Madura, Lumajang, dan Pasuruan Disebut Rawan Saat Pilkada 2024, Kapolda Jatim Ungkap Alasannya

Madura, Lumajang, dan Pasuruan Disebut Rawan Saat Pilkada 2024, Kapolda Jatim Ungkap Alasannya

Surabaya
Cegah Aktivitas Judi 'Online', Polres Malang Cek Ponsel Para Anggotanya

Cegah Aktivitas Judi "Online", Polres Malang Cek Ponsel Para Anggotanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 22 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Pilkada Kota Probolinggo, Nasdem Rekomendasi Pasangan Aminudin-Ina

Pilkada Kota Probolinggo, Nasdem Rekomendasi Pasangan Aminudin-Ina

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com