Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Terima Alasan Sopir Fortuner Tabrak Bayi karena "Blindspot"

Kompas.com - 29/05/2024, 19:13 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menyebut, alasan titik buta atau blindspot yang diungkapkan oleh Agung Cahyono (32), penabrak bayi 2 tahun hingga tewas di Sidoarjo, Jawa Timur, merupakan tanggung jawab pengemudi.

Diketahui, Agung mengaku tidak melihat YK saat melintas di Perumahan Quality Riverside, Desa Gamping, Krian, Sidoarjo. Sebab, kap mobil Toyota Fortuner yang dikendarainya cukup tinggi.

Kanit Gakkum Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP Ony Purnomo mengatakan, pihaknya tidak bisa menerima alasan itu. Sebab, titik buta merupakan tanggung jawab pengendara.

"Blindspot tetap jadi tanggung jawab pengemudi, bukan berarti kalau blindspot (pengemudi) tidak bisa dipersangkakan," kata Ony saat dikonfirmasi melalui pesan, Rabu (29/5/2024).

Baca juga: Sederet Fakta Balita Tewas Terlindas Fortuner di Perumahan, Saksi Sebut Mobil Melaju Kencang

Ony menyebut, seharusnya tersangka lebih berhati-hati ketika mengendarai mobil di kawasan permukiman. Sebab, dia sudah mengetahui ada sisi yang tidak terlihat dari kursi kemudi.

"Pengendara harus meningkatkan kesadaran dan keberhati-hatian selama berkendara, terutama di permukiman penduduk, kawasan perumahan atau di komplek pertokoan yang ramai," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, hal tersebut berbeda cerita dengan kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Sebab, ada faktor pengendara lalai karena tidak hati-hati ketika menyalip kendaraan lain.

"Kalau di jalan raya ada kendaraan lain yang tiba-tiba mendahului dari sisi blindspot, kemudian terjadi kecelakaan. Maka unsur lalai kita cari dari pengendara kendaraan yang datang dari arah blindspot," ujarnya.

Ony mengimbau masyakat memahami alasan ditetapkannya sopir mobil dengan nomor polisi N1770HZ tersebut sebagai tersangka. Penetapan itu pun akan diuji kembali selama proses persidangan.

Diberitakan sebelumnya, tersangka mengaku tidak melihat ada anak yang menyeberang jalan saat melintas di Perumahan Quality Riverside, Desa Gamping, Krian, Sidoarjo, Sabtu (25/5/2024).

"Kalau sekilas saya pandangan ke depan, tapi enggak tahu ada anak kecil yang menyeberang, enggak kelihatan," kata Agung di Mapolresta Sidoarjo, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Sopir Mobil Fortuner yang Tabrak Bayi hingga Tewas di Sidoarjo Jadi Tersangka

Agung mengatakan, sama sekali tidak melihat kehadiran korban, YKA (2), ketika melintas di pertigaan tersebut. Menurutnya, kondisi mobilnya yang tinggi membuat pandangannya tertutupi.

"Karena kapnya (mobil) juga tinggi, tidak tahu (ada anak lewat). Kenal (anak kecil itu) tetangga samping rumah," jelasnya.

"Terasa (menabrak), (lalu) ada yang teriak terus saya hentikan. (Melaju) pelan, itu ada pengereman juga, iya (pas belok), murni tidak sengaja," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Surabaya Bakal Sewa Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas

Pemkot Surabaya Bakal Sewa Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas

Surabaya
Jelang Hitung Ulang, KPU Pamekasan Pindahkan 15 Kotak Surat Suara ke Polda Jatim

Jelang Hitung Ulang, KPU Pamekasan Pindahkan 15 Kotak Surat Suara ke Polda Jatim

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
6 Pencari Besi Tua yang Tertimpa Rumah Kontainer Belum Ditemukan, Petugas Duga Tubuh Tersangkut

6 Pencari Besi Tua yang Tertimpa Rumah Kontainer Belum Ditemukan, Petugas Duga Tubuh Tersangkut

Surabaya
Seekor Kucing di Malang Mati Dipaku di Batang Pohon, Polisi Buru Pelaku

Seekor Kucing di Malang Mati Dipaku di Batang Pohon, Polisi Buru Pelaku

Surabaya
Mendag Zulkifli Hasan Akan Menaikkan Harga Minyakita Pekan Depan

Mendag Zulkifli Hasan Akan Menaikkan Harga Minyakita Pekan Depan

Surabaya
Lahan di Gunung Bromo Alami Kebakaran, Api Sudah Dipadamkan

Lahan di Gunung Bromo Alami Kebakaran, Api Sudah Dipadamkan

Surabaya
Suhu di Madura Terasa Lebih Dingin, BMKG: Fenomena Bediding

Suhu di Madura Terasa Lebih Dingin, BMKG: Fenomena Bediding

Surabaya
Ini Alasan Pemilik Rental Mobil di Surabaya 'Blacklist' Pelanggan KTP Pati

Ini Alasan Pemilik Rental Mobil di Surabaya "Blacklist" Pelanggan KTP Pati

Surabaya
Mulai Hari Ini, SIM Disabilitas Tersedia di Lumajang dan Ini Tarifnya

Mulai Hari Ini, SIM Disabilitas Tersedia di Lumajang dan Ini Tarifnya

Surabaya
Bermula Temuan Serpihan Kertas Bekas Undangan, Polisi Tangkap Tersangka Kasus Balon Udara Ponorogo

Bermula Temuan Serpihan Kertas Bekas Undangan, Polisi Tangkap Tersangka Kasus Balon Udara Ponorogo

Surabaya
Lewat 7 Hari, Pencarian 7 Nelayan yang Tenggelam di Madura Dihentikan

Lewat 7 Hari, Pencarian 7 Nelayan yang Tenggelam di Madura Dihentikan

Surabaya
Begal Motor di Gresik Bermodus Tuduh Korban Pesilat Ternyata Residivis

Begal Motor di Gresik Bermodus Tuduh Korban Pesilat Ternyata Residivis

Surabaya
Pekerja di Gresik Pingsan di Atas Papan Reklame

Pekerja di Gresik Pingsan di Atas Papan Reklame

Surabaya
2 Orang Jadi Tersangka Kasus Balon Udara Meledak Timpa Rumah Warga Ponorogo

2 Orang Jadi Tersangka Kasus Balon Udara Meledak Timpa Rumah Warga Ponorogo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com