Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Taji Didatangi BRIN Usai Rancang Alat Pembakaran Sampah yang Diklaim Tanpa Residu

Kompas.com - 29/05/2024, 17:01 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com- Kepala Desa Taji, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur bernama Sigid Supriyadi merancang alat pembakaran sampah berbasis oksidasi yang diklaim tanpa residu.

Alat yang sudah membakar sampah tujuh rit truk per hari tersebut menarik perhatian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga: Pj Wali Kota Yogyakarta Janji Tuntaskan Tumpukan Sampah di Depo pada Akhir Juni

"Satu tahun terakhir ini kita kembangkan pembakaran sampah oksidasi karena awalnya ada permintaan untuk penanganan sampah dari Kiai Ponpes Temboro. Satu hari lebih dari tujuh sampai 10 rit dump truk. Sampah dari pondok itu ditolak di TPA karena overload," ujarnya saat ditemui di Bank Sampah Cah Angon, DesaTaji, Rabu (29/5/2024).

Meski alat pembakaran sampah oksidasi rancangannya disebut mampu membakar sampah sekitar 20 ton per hari namun masih ada kendala yang dia temui.

Sejumlah knalpot dari baja yang dipakai ternyata tidak mampu menahan panas yang mencapai lebih dari 1.000 derajat Celcius.

Baca juga: Tanpa Pencegahan, Sampah Plastik Bisa Meningkat 3 Kali Lipat pada 2040

"Sudah ada tiga knalpot yang kita bongkar pasang karena tidak mampu memahan panas. Hari ini kita pasang knalpot baja karbon yang bisa tahan panas hingga 1.600 derajat Celcius," imbuhnya.

Alat pembakar sampah rancangannya ternyata menarik minat dari sejumlah kepala daerah.

Sigid mengaku pembakaran sampah oksidator buatannya sudah dibuat di Jakarta dan Probolinggo. Kemudian saat ini masih proses untuk pembuatan di Kabupaten Bontang.

Alat pembakar sampah oksidator setinggi tujuh meter dengan lebar lima meter tersebut tersusun dari bahan batako untuk bagian luar.

Sementara bagian dalam dari bahan batako tanah liat dengan konstruksi susunan yang rumit untuk menghasilkan pembakaran mendekati sempurna sehingga sampah yang dibakar di alat pembakaran tidak menghasilkan residu.

Baca juga: Lansia di Bawean Gresik Tewas Tenggelam di Laut, Diduga Terpeleset saat Buang Sampah

"Spesifikasi bahan batu batako ini dia harus bisa menjadi bara yang akan membakar sampah yang masuk. Kemarin masih merah, ini kita sempurnakan semoga batu bata nanti menjadi biru sehingga panasnya bisa membakar habis sampah yang masuk," jelasnya.

Bahan yang dijadikan perekat antarbatu bata harus lumpur khusus dari wilayah Magetan.

"Kalau lumpur dari daerah lain kita tidak tahu komposisinya apa, tapi kalau kita bawa dari sini kita sudah tahu kualitasnya seperti apa karena lumpur itu nanti juga bisa menjadi bara yang ikut membakar sampah," ujarnya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional sudah beberapa kali berkunjung terkait alat pembakaran sampah oksidator milik Sigid.

"Kedatangan BRIN tahun lalu memastikan bahwa alat pembakaran sampah ada dan bekerja sesuai dengan kaidah oksidator. Kedatangan hari ini informasinya akan melihat kelanjutan untuk pengurusan hak paten merek dan lain-lainnya," jelas Sigit.

Baca juga: Cerita Tukang Sampah di Surabaya Ditembak OTK: Saya Dipepet, Langsung Ditembak

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkat Facebook, Warga Blitar Temukan Motor yang Dicuri dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Berkat Facebook, Warga Blitar Temukan Motor yang Dicuri dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Surabaya
3 Unit Mobil Rusak dalam Kebakaran Garasi di Gresik

3 Unit Mobil Rusak dalam Kebakaran Garasi di Gresik

Surabaya
PKB Lirik Mantan Ketua PWNU Jatim untuk Lawan Khofifah dalam Pilkada Jatim

PKB Lirik Mantan Ketua PWNU Jatim untuk Lawan Khofifah dalam Pilkada Jatim

Surabaya
Balon Udara Meledak dan Rusak Rumah di Ponorogo, Warga: Suaranya Keras Sekali

Balon Udara Meledak dan Rusak Rumah di Ponorogo, Warga: Suaranya Keras Sekali

Surabaya
Bayi Perempuan Terbungkus Plastik Merah Ditemukan di Sumenep, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Bayi Perempuan Terbungkus Plastik Merah Ditemukan di Sumenep, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Surabaya
Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Banyuwangi Diringkus Polisi

Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda di Banyuwangi Diringkus Polisi

Surabaya
Polisi Amankan Pelaku Begal di Gresik dengan Modus Tuduh Korban Pesilat

Polisi Amankan Pelaku Begal di Gresik dengan Modus Tuduh Korban Pesilat

Surabaya
Daop 8 Surabaya Catat Kenaikan Penumpang 35 Persen Saat Libur Idul Adha

Daop 8 Surabaya Catat Kenaikan Penumpang 35 Persen Saat Libur Idul Adha

Surabaya
Yadnya Kasada 2024, Kawasan Gunung Bromo Tutup 4 Hari

Yadnya Kasada 2024, Kawasan Gunung Bromo Tutup 4 Hari

Surabaya
3 Orang Meninggal usai Dirawat Akibat Ledakan Gas Elpiji di Trenggalek

3 Orang Meninggal usai Dirawat Akibat Ledakan Gas Elpiji di Trenggalek

Surabaya
Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan, Satu Rumah di Ponorogo Rusak

Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan, Satu Rumah di Ponorogo Rusak

Surabaya
Bocah 8 Tahun di Bangkalan Berkurban dari Hasil Menyisihkan Uang Jajan

Bocah 8 Tahun di Bangkalan Berkurban dari Hasil Menyisihkan Uang Jajan

Surabaya
Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang

Tukang Pangkas Rambut dan Konsumennya di Sumenep Dikeroyok 10 Orang

Surabaya
Viral, Video Gerobak Es Doger Halangi Laju Bus di Jembatan Selowangi Lumajang

Viral, Video Gerobak Es Doger Halangi Laju Bus di Jembatan Selowangi Lumajang

Surabaya
Meriahnya Perayaan HUT Persebaya di Stadion Gelora 10 November

Meriahnya Perayaan HUT Persebaya di Stadion Gelora 10 November

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com