Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Restoran di Surabaya Mengaku Dianiaya Saudara karena Warisan

Kompas.com - 29/05/2024, 11:21 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pemilik restoran di Surabaya mengaku dianiaya oleh saudara kandungnya sendiri. Diduga, hal tersebut terjadi karena persoalan warisan.

Korban, THM (53) atau Ameng mengatakan, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya.

Baca juga: Kuliner Warisan Budaya Tak Benda Terancam Punah, Paku Alam X Singgung Wader Liwet dan Growol

Dugaan penyebab

Ameng menungkapkan, penganiayaan yang terjadi pada Sabtu (20/5/2024) pukul 23.00 WIB itu dilakukan oleh dua saudara kandung dan satu keponakan perempuannya di restorannya, Jalan Pahlawan, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

Dia menduga, saudaranya iri karena tidak mendapatkan warisan restoran yang saat ini dia kelola.

Akhirnya, mereka melampiaskan dengan melakukan penganiayaan.

"Perkaranya ini karena iri hati tempat usaha orangtua, saya yang mengelola. Iri hati mereka, enggak senang karena orangtua memberi semua hak orangtua ke saya," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Mengaku dipukuli

Ameng menjelaskan, peristiwa penganiayaan bermula saat lampu restorannya tiba-tiba mati.

"Lampu itu tiba-tiba mati dimatikan. CCTV-nya dirusak," kata dia.

Lalu, Ameng memutuskan keluar untuk mengecek kondisi saklar listriknya. Namun, korban secara tiba-tiba mendapatkan pukulan ke arah muka dari keponakan perempuanya, berinisial L.

"Dilanjut, kemudian pas saya buka pintu samping (untuk meminta L keluar), dipukul pakai kayu balok bertubi-tubi dengan dua saudara (kandung) saya. Lah itu terjadinya begitu," jelasnya.

Korban pun langsung melakukan visum di Rumah Sakit (RS) Adi Husada, Minggu (21/4/2024). Oleh tim medis, Ameng disebut telah mengalami patah tulang rusuk dan memar di kepala.

Baca juga: Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polrestabes Surabaya dengan nomor TBL/B/384/|V|2024/SPKT/ POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.

"Akhirnya saya menempuh (jalur hukum) ke Polrestabes Surabaya. Saya minta penegak hukum bisa menyelesaikan kasus dengan baik, berharap ada keadilan buat saya karena nyawa saya terancam," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono membenarkan, adanya laporan dugaan penganiyaan yang terjadi di sebuah restoran tersebut.

"Kasus berjalan, Insya Allah berprogres. Sedang proses penanganan oleh penyidik” kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejati Jatim Menyidik Dugaan Korupsi pada Proyek Kereta Api PT INKA di Kongo

Kejati Jatim Menyidik Dugaan Korupsi pada Proyek Kereta Api PT INKA di Kongo

Surabaya
Kisah Mbah Nyoto, 7 Tahun Tinggal di Lubang Tanah Dekat Kuburan Madiun

Kisah Mbah Nyoto, 7 Tahun Tinggal di Lubang Tanah Dekat Kuburan Madiun

Surabaya
Kerangka Manusia yang Terbakar di Bangkalan Diduga Perempuan 20 Tahun

Kerangka Manusia yang Terbakar di Bangkalan Diduga Perempuan 20 Tahun

Surabaya
Ban Pecah, Terios Terguling di Tol Solo-Ngawi dan 1 Orang Tewas

Ban Pecah, Terios Terguling di Tol Solo-Ngawi dan 1 Orang Tewas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Kisah Penjaga Seni Tari Topeng Kaliwungu Lumajang, Minim Kesempatan Tampil

Kisah Penjaga Seni Tari Topeng Kaliwungu Lumajang, Minim Kesempatan Tampil

Surabaya
Plesetkan Logo NU Jadi 'Ulama Nambang', Pemilik Akun X Dilaporkan ke Polrestabes Surabaya

Plesetkan Logo NU Jadi "Ulama Nambang", Pemilik Akun X Dilaporkan ke Polrestabes Surabaya

Surabaya
Wanita Asal Malang Bawa Kabur Polisi Usai Tabrak Pengendara RX King

Wanita Asal Malang Bawa Kabur Polisi Usai Tabrak Pengendara RX King

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Paman Curi Perhiasan Keponakan, Celengan Ayam Perkuat Bukti

Paman Curi Perhiasan Keponakan, Celengan Ayam Perkuat Bukti

Surabaya
Mendag Zulhas Sebut Perdagangan Ekspor Surplus, Langkah Menuju Indonesia Emas

Mendag Zulhas Sebut Perdagangan Ekspor Surplus, Langkah Menuju Indonesia Emas

Surabaya
Berenang di Bengawan Madiun, Bocah 9 Tahun di Ngawi Tewas Tenggelam

Berenang di Bengawan Madiun, Bocah 9 Tahun di Ngawi Tewas Tenggelam

Surabaya
Sidang Perkara TPPU Eks Bupati Probolinggo, Kuasa Hukum Sebut Dakwaan Jaksa Mengada-ada

Sidang Perkara TPPU Eks Bupati Probolinggo, Kuasa Hukum Sebut Dakwaan Jaksa Mengada-ada

Surabaya
Pencari Rumput di Bangkalan Temukan Mayat Gosong di Semak-semak

Pencari Rumput di Bangkalan Temukan Mayat Gosong di Semak-semak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com