JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak 226 balita di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpapar flu singapura, terhitung sejak Januari hingga Mei 2024.
Tidak ada kasus meninggal akibat flu singapura tersebut.
“Namun tidak ada yang meninggal dunia dalam kasus ini,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jember dr. Rita Wahyuningsih kepada Kompas.com via telepon, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: 9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes
Menurut Rita, kasus flu singapura yang menyerang balita itu meninggkat drastis pada minggu ke-16. Sebelumnya, jumlah kasus flu singapura hanya berjumlah dua sampai tiga orang.
Bukan tahun ini saja, kasus flu singapura di Jember juga terjadi pada tahun sebelumnya.
“Tahun kemarin flu singapura sudah masuk Jember, tidak tahun ini (2024) saja,” kata Rita.
Baca juga: 61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Warga Diminta Periksa Usai Mudik
Rita mengatakan, penyebab penyakit flu singapura adalah virus yang menyerang di mulut dalam bentuk sariawan, kemudian telapak tangan dan kaki dengan tanda bintik merah hingga melepuh.
Penyakit ini bisa menular pada orang lain melalui cairan di dalamnya. Namun, jika orang tersebut bisa menjaga kebersihan, bisa tidak tertular.
“Yang sakit itu akan merasa panas, kalau anak-anak akan jadi rewel karena ada sariawan di rongga mulut sehingga sulit untuk makan,” papar dia.
Dia menilai banyak anak terpapar flu singapura karena berkaitan dengan kebersihan lingkungan. Sebab, anak-anak masih kurang bisa menjaga kebersihan diri. Mereka juga kerap berkumpul dengan anak yang terpapar flu singapura.
Dia menyebut, flu singapura merupakan penyakit yang bisa diobati. Warga harus mengenali gejala penyakit ini kemudian segera mendapatkan perawatan dengan baik dan benar sehingga akan sembuh.
Cara mencegahnya, lanjut dia, yakni dengan menjaga kebersihan diri. Seperti ketika selesai bermain harus segera mandi dan mengganti pakaian.
“Kuncinya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, ini perlu peran orangtua atau pengasuh anak itu,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.