KOMPAS.com - Pengosongan 43 unit di Rusunawa Gunungsari, Surabaya, Kamis (16/5/2024), diwarnai aksi saling dorong antara anggota Satpol PP dan warga. Aksi ini menyebabkan satu anak terluka.
Peristiwa tersebut bermula ketika ratusan anggota Satpol PP Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berencana mengosongkan 43 unit di rusunawa, sekitar pukul 08.00 WIB.
"Penggusuran karena adanya tunggakan uang sewa yang nilainya berkisar Rp 6 juta sampai Rp 8 juta per unit," kata juru bicara warga rusunawa, Nuruddin Hidayat, ketika ditemui di sekitar lokasi.
Baca juga: Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik
Akan tetapi, para penghuni yang menolak pengosongan unit tersebut memutuskan menutup akses rusunawa. Mereka berjajar di depan pagar agar Satpol PP tak bisa masuk ke dalam.
"Warga bersedia membayar tunggakan, secara dicicil. Tetapi pihak Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman (DPRKP) dan Cipta Karya, menghendaki pembayaran sekaligus atau lunas," jelasnya.
Aksi saling dorong antara sejumlah penghuni dan anggota Satpol PP pun tak bisa dihindarkan.
Hal tersebut menyebabkan salah satu anak terluka sehingga harus dikeluarkan dari kerumunan.
"Saat Satpol PP memaksa masuk tadi, si Azril (korban) ini lagi bersama ibunya di samping pintu gerbang. Kakinya luka, berdarah, dugaanya karena terinjak sepatu Satpol PP," ujarnya.
Baca juga: Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara
"Baru bisa keluar dari krumunan ketika diteriaki, ada anak yang terjebak. Setelah keluar dari kerumunan dibawa ke pendopo rusun, sepertinya tim medis yang mengobati," tambahnya.
Lebih lanjut, anggota Satpol PP tetap bisa masuk ke area Rusunawa Gunungsari tersebut.
Mereka pun langsung mengeluarkan sejumlah barang yang masih tertinggal di dalam unit.
Sedangkan, sejumlah petugas DPRKP dan Cipta Karya Provinsi Jatim langsung menempeli tanda hunian disegel. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada lagi orang yang masuk ke dalam unit itu.
Baca juga: Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru
Sementara itu, salah satu warga Rusunawa Gunungsari, Bayu Kuntoro Mukti mengatakan, warga yang menunggak berharap pemerintah memberikan keringanan, dengan memperbolehkan mencicil.
"Kami rakyat miskin yang tidak punya rumah, tolong kami dibantu, bisa mencicil, enggak seperti ini. Kalau saya punya rumah selain ini enggak masalah, saya ini benar-benar tidak punya rumah," kata Bayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.