KOMPAS.com - Sebuah pistol beserta pelurunya ditemukan dalam sebuah paket di Bandara Internasional Juanda Surabaya. Saat ini, petugas tengah mencari pelaku yang mengirimkan senjata api tersebut.
Pistol tersebut berjenis Taurus PT 29 dan ada enam butir peluru kaliber 9 milimeter.
Pistol dan peluru tersebut ditemukan dalam paket yang terbungkus bubble wrap serta dimasukkan ke dalam tas hitam.
Baca juga: Terjerat Pinjol, Pemuda 26 Tahun Rampok Minimarket pakai Pistol Mainan
"Awal (diketahui) melalui mesin x-ray. Setelah itu kita yakinkan (lagi), berbagai pihak harus mengetahui," kata Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Dani Achnisundani, di Lanudal Juanda, Rabu (7/3/2024).
Kemudian, kata Dani, petugas pengecekan meminta sejumlah pihak ikut memastikan benda mencurigakan itu. Lalu, mereka melakukan pemeriksaan dengan membuka tas tersebut.
"Setelah terdeteksi itu baru dilaksanakan secara cek fisik dengan berbagai tim, tidak hanya satu tim. Ada saksi dari berbagai pihak, dan memang kelihatan murni senjata pabrikan," jelasnya.
Petugas pun langsung menyelidiki identitas yang tercantum di paket pistol beserta pelurunya itu. Namun, menurut dia, alamat dan nama yang tertera tidak sesuai dengan pengirim.
"Sementara, nama dan alamat pengirim tidak sesuai dengan apa yang tercantum di dalam paket tersebut. Sedangkan tujuan paket ini sendiri menuju Palu, Sulawesi Tengah," ucapnya.
Baca juga: Bela Teman, PNS di Lampung Malah Dianiaya dan Diancam Pistol
Dani belum mengetahui sistem pengiriman paket senjata api tersebut. Dia pun mengingatkan agar petugas pengecekan selalu berhati-hati agar benda serupa tak lolos pemeriksaan.
"Memang kita enggak tahu sistem mereka (pengirim), tapi yang jelas barang ini dapat merisaukan kita. Istilahnya kita harus bisa menjaga hal-hal ini jangan sampai lolos," ujarnya.
Lebih lanjut, pihak Lanudal Juanda telah menyerahkan barang bukti tersebut ke aparat kepolisian.
Selanjutnya, polisi melakukan pencarian para pelaku yang terlibat dalam penyelundupan itu.
"Hasil penggagalan upaya penyelundupan senjata api ini diserahkan kepada pihak Polresta Sidoarjo. Agar ditemukan siapa pengirim dan penerima senjata api berbahaya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.