LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak delapan ekor sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengatakan, dari delapan ekor sapi yang terjangkit LSD, semuanya masih hidup dan dalam proses penyembuhan.
"Sampai saat ini yang terdata dalam ISIKHNAS, ada 8 ekor sapi di Lumajang yang terjangkit virus LSD," kata Hairil di Pasar Hewan Lumajang, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Razia Balap Liar di Lumajang, Ada Motor Pelat Merah Milik Pegawai BPS
"Dari delapan itu tidak ada yang mati alhamdulillah, dan sudah ditangani oleh petugas kita," lanjutnya.
Hairil menjelaskan, LSD merupakan virus cacar pada hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing.
Baca juga: LSD Merebak di Kabupaten Bandung, Sapi yang Dijual Dipastikan Sehat
Penyakit yang sering disebut sebagai virus lato-lato oleh masyarakat ini biasanya ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan keras pada kulit hewan.
"Peternak kita biasanya bilang penyakit lato-lato ya, ini semacam cacar pada hewan ternak dan mudah menular," terangnya.
Lebih lanjut, Hairil menyebut, pihaknya masih terus melakukan pendataan pada seluruh hewan ternak di Lumajang.
Sebab, populasi hewan ternak sapi tersebar luas di semua kecamatan yang ada di Lumajang.
Selain itu, Hairil juga mengantisipasi lonjakan penyakit mulut dan kuku (PMK) akibat cuaca buruk yang membuat imunitas ternak menurun dan rawan terserang penyakit.
"Pendataan masih terus kita lakukan agar penanganan dini penyakit ini bisa segera ditangani," jelasnya.
"Termasuk juga PMK yang kabarnya juga meningkat, tapi kita masih pastikan lagi kondisinya seperti apa di lapangan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.