KOMPAS.com - Ratusan nelayan di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, turut serta pada hari terakhir kampanye Pemilu 2024, Sabtu (10/2/2024).
Dengan bendera PDI Perjuangan, mereka mengarungi perairan Masalembu yang merupakan pulau terluar di Sumenep.
"Kita yakin, kita akan mampu menjalani pesta demokrasi ini dengan riang gembira," kata Wakabid Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Perjuangan Sumenep Darul Hasyim Fath, Sabtu (10/2/2024).
Baca juga: Ganjar: Solo Spesial, Mohon Izin Partai Lain, Memang PDI-P Kandangnya dari Sini
Darul menjelaskan, selain memadati perairan Masalembu Sumenep, mereka juga melakukan ziarah ke makam pendiri NU Masalembu Tahun 1946 dan pendiri pesantren Assalafiyah Mandar Masalembu tahun 1950 yaitu Sayyid Muh Yahya Al-Hasani.
"Kami berziarah ke makam pendiri NU Masalembu. Kami merawat tradisi memanjatkan doa suci."
"Itulah yang niscaya dari yang harus kami jalani sebagai wujud ketakdiman pada ulama penjaga keadaban publik, semacam civic virtue,” ujar Darul.
Menurut Darul, di tengah kondisi dinamika demokrasi yang mendapatkan banyak sorotan dari para guru besar di berbagai kampus, perlu kiranya berpikir jernih dengan melakukan renungan dan doa.
“Mendekati tanggal 14 Februari, tidak bisa dipungkiri, suasa politik kita tensinya sedikit memanas."
Baca juga: PDI-P Ingatkan Jokowi Sadar Diri dan Tak Terlena Orang di Sekelilingnya
"Kritik para akademisi harus kita dengar sebagai narasi ketulusan untuk menjaga agar pesta demokrasi berlangsung meriah. Tanpa rasa takut dan khawatir,” jelasnya.
“Makanya, kader dan simpatisan PDI Perjuangan Masalembu ini ziarah, ngaji bareng di makam pendiri NU Masalembu, Sayyid Muhammad Yahya Al-Hasani."
"Kami yakin, dengan ngalap barokah ulama, kita akan mampu menjalani pesta demokrasi ini dengan riang gembira,” imbuhnya.
Pria yang kini masih menjabat sebagai ketua komisi I DPRD Sumenep itu juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan dan NU memiliki pertalian yang kuat.
Menurutnya, hubungan kaum nahdliyyin dan nasionalis sudah menjadi suratan takdir sejarah untuk beriringan menjaga NKRI.
Baca juga: PDI-P Yakin Akan Ada Arus Balik Melawan Ketidaknetralan Aparat Negara pada Pemilu 2024
“Bahkan dalam Muktamar ke-23 NU di Solo, Bung Karno mengungkapkan rasa cintanya pada NU."
"Kata Bung Karno, meski harus merayap, saya akan tetap datang ke mukamar ini, agar orang tidak meragukan kecintaan saya kepada NU,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.