Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INKA Ekspor 450 Gerbong Kereta Barang ke Selandia Baru

Kompas.com, 31 Januari 2024, 14:16 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun mengekspor 450 gerbong kereta barang ke KiwiRail, Selandia Baru. Perusahaan milik negara itu mengekspor kembali gerbong barang setelah mendapatkan kontrak dari UGL Rail Services Pty Ltd senilai 17 juta dolar Amerika Serikat.

Direktur Utama PT INKA, Eko Purwanto menyatakan, hari ini 60 gerbong kereta barang diekspor ke Selandia Baru dari total 450 gerbong yang dipesan. Rencananya, 450 gerbong barang kereta itu akan diselesaikan hingga November 2024.

"Hari ini pengiriman pertama dari 450 gerbong barang yang dipesan dari Selandia Baru di tahun 2024. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan kualitas sesuai dengan kontrak," ujar Eko.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang, KAI Impor Kereta dari Jepang dan Pesan ke INKA

Eko berharap dengan pengerjaan proyek tepat waktu dan kualitas yang sesuai akan semakin mendapatkan kepercayaan di dunia industri kereta api. Untuk itu, PT INKA akan terus berupaya agar pekerjaan yang diperoleh akan diselesaikan tepat waktu.

Terlebih, saat ini PT INKA sementara bertransformasi untuk semua lini kegiatan untuk peningkatan kualitas dan ketepatan waktu pengerjaan. Ia pun optimistis PT INKA yang memiliki dua pabrik di Madiun dan Banyuwangi dapat mencapai target tersebut.

Baca juga: 1 Tersangka Ditahan dalam Kasus Dugaan Korupsi Rp 9 Milliar di Anak Perusahaan PT Inka

Ia mengatakan, 450 gerbong barang yang diekspor ke Selandia Baru berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Sementara spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi dua tipe yakni ukuran 40Ft dan 50Ft yang didesain oleh UGL di Newcastle, Australia.

“Dengan ekspor ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan bisnis. Selain itu dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui solusi transportasi terbaik yang fokus pada kualitas, keberlanjutan dan keamanan yang andal bagi pelanggan,” ungkap Eko.

Sementara itu, Project Manager UGL Rail Services Pty Ltd New Zealand, Stan Schaffer menyatakan, KiwiRail kembali memesan produk INKA lantaran puas dengan kualitas produk dan ketepatan waktu pengerjaannya. Pada 2023, KiwiRail sudah memesan 262 gerbong kereta barang kepada PT INKA yang sudah diselesaikan pengerjaannya pada Agustus 2023.

“Kami puas atas kerja dan produk PT INKA karena kualitas produk, ketepatan waktu penyelesaian proyek dengan mutu yang baik,” kata Stan.

Tak hanya itu, Stan menilai PT INKA memiliki kualitas manajemen yang bagus, pabrik bersih dan sumber daya manusia yang bekerja di dalam kolaboratif dan ramah.

Selain proyek ekspor, saat ini PT INKA sedang menyelesaikan pesanan PT KAI (Persero) berupa 612 kereta penumpang new generation yang pengiriman pertamanya dimulai dari bulan Desember 2023. Lima rangkaian kereta di antaranya telah dioperasikan pada Kereta Argo Dwipangga, Argo Lawu, Taksaka dan Argo Bromo Anggrek.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau