Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Terakhir, Nusron: Pak Prabowo Tiap Hari Baca Buku

Kompas.com, 29 Januari 2024, 13:11 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid mengungkap persiapan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat terakhir yang akan digelar, Minggu (4/2/2024).

Bahkan untuk tampil di debat capres pamungkas tersebut, Nusron menyebut, Prabowo sibuk membaca buku setiap hari.

Baca juga: Persiapan Debat Pilpres Pamungkas, TPN Ganjar Minta Masukan Butet Kartaredjasa

Nusron menyampaikan hal itu di sela-sela kampanye Prabowo-Gibran di Lapangan Gulon, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (29/1/2024).

"Persiapan debat sudah dipersiapkan dengan baik. Pak Prabowo tiap hari baca buku," kata Nusron.

Baca juga: Gibran Dianggap Bocah Cilik, Prabowo: Sorry Ye, Tiap Debat Kita Naik Terus

Politisi Partai Golkar itu menyatakan Prabowo Subianto sangat menguasai tema debat capres terakhir. Adapun tema yang diusung pada debat kelima ialah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

"Topik ke depan terkait kesejahteraan rakyat, Pak Probowo Insya Allah sangat menguasai. Pak Prabowo tampil percaya diri karena selama ini program-program dan pekerjaannya sudah banyak sekali menyentuh kesejahteraan," ungkap Nusron.

Baca juga: Eks KSAD Dudung Abdurachman Ungkap Alasan Dukung Prabowo

Ia mencontohkan program revolusi putih, program makan, dan susu gratis yang menjadi bagian untuk menyejahterakan rakyat.

Becak listrik gratis

Momen kampanye Prabowo-Gibran di Kota Madiun juga diwarnai dengan pembagian 300 becak listrik gratis bagi tukang becak berumur 65 tahun ke atas.

Sebanyak 200 tukang becak yang mendapatkan bantuan itu berasal tujuh kabupaten yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Magetan, Tulungagung, dan Blitar. Sisanya di untuk tukang becak di Solo dan Cirebon.

"Program becak listrik ini juga bagian menyejahterakan rakyat," jelas Nusron.

Baca juga: Saat Prabowo Masih Sedih Diberi Nilai 11 Ketika Debat Capres...

Tak hanya itu, becak listrik diklaim ramah lingkungan lantaran tidak menggunakan bahan bakar minyak. Becak listrik menggunakan tenaga baterai sehingga tidak merusak lingkungan.

Presiden Becak Listrik Indonesia, Naniek S Deyang menyatakan sudah memproduksi 800 unit becak listrik. Becak listrik dibagikan di tujuh kabupaten di Jawa Timur sebanyak 200 buah.

Tak hanya itu, becak listrik juga dibagikan 50 buah di Kota Solo dan 100 di Kota Cirebon. Selain itu juga dibagikan di Magelang, Pekalongan dan beberapa kota lain di Jawa Tengah.

"Becak listrik sebenarnya program lama yang diinisiasi Pak Prabowo sebelum nyapres. Becak ini diberikan bagi tukang becak usia 65 tahun ke atas karena mereka sudah sepuh (tua) sehingga tenaganya berkurang," jelas Naniek.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau