Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Subsidi Langka di Situbondo, Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 20/01/2024, 07:58 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, terdampak pengurangan alokasi pupuk subsidi dari Kementerian Pertanian hinggal 50 persen.

Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mempermainkan keadaan dan menjual pupuk lebih mahal.

Kapolsek Arjasa AKP Kusmiyani melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah kelompok tani dan pemilik kios yang menjual pupuk subsidi untuk dimintai keterangan.

"Karena banyak petani yang mengeluh terkait pupuk subsidi langka, kemarin kami memanggil sejumlah kelompok tani dan pemilik kios," ucap AKP Kusmiyani Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: Mentan Amran di Hadapan Ribuan Petani Blora: Pupuk Subsidi Bisa Ditebus dengan KTP

Dalam hasil pemeriksaan kelompok tani dan pemilik kios mengaku tidak menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 112.000. Pengakuan mereka justru banyak petani yang belum terdaftar di e-RDKK namun ingin membeli pupuk subsidi.

"Kami mengimbau kepada penjual kios jangan menjual pupuk subsidi di luar wilayah Kecamatan Arjasa, dan jangan menjual pupuk ke petani yang tidak terdaftar di e-RDKK," katanya.

Salah satu petani Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, berinisial SN (40), mengaku pupuk subsidi di wilayahnya seharusnya seharga Rp 112.000 per 50 kilogram. Namun petani mendapat harga Rp 150.000 per 50 kilogram.

"Kami tidak tahu kapan jadwal datang pupuk subsidi, saya membeli Rp 150.000 per 50 kilogram," katanya.

Baca juga: Kuota Pupuk Subsidi Berkurang, Karawang Minta Pupuk Non-Subsidi Didiskon

Dia juga menyatakan heran banyak petani di wilayahnya yang tidak dapat pupuk subsidi. Padahal di awal para petani sudah didata untuk mendapatkan pupuk, sehingga ia curiga pupuk tersebut dijual ke luar wilayah.

"Saya sempat mau mengambil jatah pupuk saya namun dikatakan sudah habis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

Surabaya
Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Surabaya
Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com