SURABAYA, KOMPAS.com - Ramai di media sosial segerombolan orang memukuli beberapa orang pemuda hingga terluka di Surabaya. Diduga pengeroyokan tersebut dilakukan oleh anggota salah satu perguruan silat.
Berdasarkan video akun Instagram @call112surabaya, tampak segerombolan pemuda berpakaian serba hitam tengah memukuli seseorang. Lalu mereka pergi menggunakan sepeda motor.
"Menurut keterangan saksi di lokasi sebelumnya berjalan di Gubernur Suryo, tiba-tiba sekitar 100 orang gerombolan muda-mudi tidak dikenal melakukan pengeroyokan, kronologi yang sama juga terjadi di Jalan Tunjungan," tulis @call112surabaya.
Baca juga: 2 Begal Modus Tuduh Korban Goda Istri Ditangkap, Beraksi di 6 Lokasi Surabaya
Sementara itu, Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, video pengeroyokan yang ramai di media sosial tersebut terjadi di Jalan Tunjungan, Minggu (14/1/2024) malam.
"Saya dapat laporan itu satu lokasi di Jalan Tunjungan yang ada korban itu. Kejadian 23.20 WIB, memang kejadian itu korbannya ada dua," kata Bayu ketika dihubungi melalui telepon, Senin (15/1/2024).
Bayu menyebut, gerombolan itu merupakan anggota perguruan silat yang tengah melakukan konvoi. Aparat kepolisian menduga pengeroyokan tersebut menyasar secara sembarangan.
"Narasi dari korban ini menyampaikan ya mereka enggak tahu apa-apa. Mereka lagi nongkrong santai, enggak ngerti, karena sistemnya random. Jadi kelompok perguruan silat ini mencari gara-gara," jelasnya.
Atas peristiwa itu, anggota Polsek Genteng menangkap tiga orang dari sekelompok pemuda tersebut. Namun, mereka saat ini masih ditetapkan sebagai saksi terkait kegiatan konvoi.
"Jadi yang kita amankan ada beberapa yang terkait konvoinya, bukan terkait dengan tindak pidananya (pengeroyokan). (Polsek) Wonokromo ada tiga, anak-anak di bawah umur," ujarnya.
Baca juga: Sudah 686 Tugu Perguruan Silat di Jatim Dibongkar, Sebagian Besar pada Fasum dan Jalan Protokol
Selain itu, lanjut Bayu, pihaknya juga masih melakukan proses penyelidikan terkait para pelaku pengeroyokan. Sebab, hal tersebut perlu pendalaman lebih lanjut untuk memastikannya.
"(Pelaku pengeroyokan) belum tahu, karena kan tertutup. Kemudian masih kita dalami belum bisa mengidentifikasi dari orangnya tinggal dimana dan segala macam, masih dirajut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.