Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Petugas Padamkan Semburan Api Sumur Bor di Pamekasan, Ada yang sampai Pingsan

Kompas.com, 12 Januari 2024, 17:41 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran bekerja keras memadamkan api yang menyembur dari sumur bor milik warga Dusun Kadur Barat, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur bernama Junaidi, Kamis (11/1/2024).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Dhofir Rosidi mengungkapkan, butuh waktu tujuh jam dengan dua kali percobaan untuk mengendalikan semburan api yang ketinggiannya sempat mencapai 15 meter tersebut.

Baca juga: Sumur Bor di Pamekasan Semburkan Api Setinggi 15 Meter

Dhofir mengatakan, percobaan pertama pemadaman gagal lantaran minimnya peralatan petugas.

“Pemadam kebakaran hanya bawa tangki dan peralatan yang biasa mereka bawa. Tiba di lokasi ternyata api sulit dipadamkan karena kobaran api cukup besar,” kata dia, Jumat (12/1/2024).

Pada percobaan kedua, petugas melengkapi peralatan seperti pipa untuk mengalihkan semburan gas dari samping ke atas.

“Sebelum pemadaman tahap kedua dilakukan, tim melakukan simulasi terlebih dahulu. Standar operasional prosedur dibuat oleh Kapolres dan Komandan Kodim,” imbuh Dhofir.

Ada petugas pingsan

Usai simulasi, petugas mulai bergerak. Sebanyak empat petugas Damkar berpakaian anti-api mulai mendekati titik semburan.

Tim yang lain mulai mendekati lubang sumur sambil memikul pipa. Tim terakhir melakukan penyemprotan dan pembasahan untuk mengatasi panas.

“Ada satu petugas yang pingsan langsung ditarik ke belakang karena kelelahan. Mereka telah berusaha keras, berjibaku dengan mempertaruhkan keselamatan mereka. Alhamdulillah api bisa dipadamkan,” ungkap Dhofir.

Baca juga: Butuh 7 Jam Padamkan Semburan Api Sumur Bor di Pamekasan

Setelah api berhasil dipadamkan, pekikan takbir terucap dari mulut mereka.

“Sebetulnya kami tegang tapi mencoba tenang. Yang dihadapi kemarin, kejadian pertama kali dan sukses sekaligus tidak ada korban,” kata Ahmad Zaini, salah satu petugas yang ikut serta dalam tim.

Semburan api

Sumur bor milik warga Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, berubah jadi semburan api dimana awalnya menyemburkan air dan gas, Kamis (11/1/2024).KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN Sumur bor milik warga Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, berubah jadi semburan api dimana awalnya menyemburkan air dan gas, Kamis (11/1/2024).

Sebelumnya diberitakan, sumur bor milik seorang warga bernama Junaidi menyemburkan api dengan ketinggian mencapai 15 meter.

Sebelumnya, sumur bor tersebut sempat pula menyemburkan air dan gas.

"Mengerikan sekali melihat besarnya kobaran api. Radius panasnya sampai 100 meter. Kami tidak berani mendekat," kata warga bernama Ilham kepada Kompas.com di Pamekasan, Kamis (11/1/2024).

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Akh. Dhofir Rosidi menduga, semburan api muncul usai ada warga yang menyulut sumur bor tersebut dengan korek api.

"Kata warga, pemilik lahan yang menyulut sumur bor itu sehingga berubah menjadi kobaran api," terang Dofir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau