MALANG, KOMPAS.com - Persoalan rumah tangga diduga menjadi motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan James Lodewyk Tomatala (61) kepada istrinya, Ni Made Sutarini di Kota Malang, Jawa Timur.
Peristiwa itu terjadi di rumah pelaku di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 02 RW 04, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Geger, Suami di Kota Malang Diduga Bunuh dan Mutilasi Istrinya
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengungkapkan, pembunuhan dan mutilasi tersebut diduga dilatarbelakangi persoalan rumah tangga.
Menurut Danang, pelaku dan istrinya kerap terlibat cekcok. Kemudian setelah diduga cekcok di hari pembunuhan, sang suami diduga memukul kepala dan mencekik korban.
Tubuh korban dipotong menjadi 10 bagian menggunakan pisau besar atau parang, dan pisau kecil. Selanjutnya potongan tubuh korban diletakkan di teras rumah dalam sebuah ember.
Baca juga: Kasus Mutilasi di Malang, Suami Serahkan Diri ke Polisi Usai Renggut Nyawa Istri
"Motifnya permasalahan rumah tangga. Karena si istri sudah lama tidak kembali ke rumah. Namun kemarin itu, Sabtu (30/12/2023), korban kembali ke Malang untuk mengikuti suatu kegiatan," kata dia, Minggu (31/12/2023).
Danang menjelaskan, sang suami menyerahkan diri pada Minggu (31/12/2023) ke Polsek Blimbing sekitar pukul 08.00 WIB.
"Tersangka saat memberikan keterangan mengakui perbuatannya. Setelah ini kami lakukan pemeriksaan terhadap tersangka, termasuk kejiwaannya," katanya.
Seluruh potongan tubuh korban juga telah dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Selanjutnya, melaksanakan autopsi. Keluarga korban yang berada di Bali juga sudah kami hubungi dan sedang perjalanan ke Kota Malang," katanya.
Salah satu warga, Linda mengaku kerap mendengar suami istri itu bertengkar. Warga sekitar pada Sabtu (30/12/2023) pagi juga sempat mendengar suara keras di rumah pelaku.
"Suaranya kayak brak, pyar, terdengar keras sekali. Tapi warga takut, karena itu kan persoalan rumah tanggah. Sudah sering bertengkar, tapi ya gitu rukun lagi," katanya.
Pelaku dikenal kerap emosi dan jarang berkomunikasi atau tidak bergaul di lingkungan warga. Berbanding terbalik dengan korban yang aktif.
"Pak Jimmy (panggilan pelaku), orangnya tertutup jarang berinteraksi dengan tetangga. Warga pernah lihat juga dulu kalau Pak Jimmy pulang, itu Bu Made dikatai kalau buka pagarnya lama," katanya.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Terungkapnya Kasus Mutilasi Angela, Perempuan yang Hilang Sejak 2019
"Kalau Bu Made baik banget, bergaul sama tetangga-tetangga, aktif lah. Sebenarnya Bu Made sudah enggak tinggal lama sama Pak Jimmy, terus balik lagi kapan itu," tambahnya.