Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dikira Korban Kecelakaan, Remaja di Gresik Ternyata Tewas Usai Berkelahi dengan Teman

Kompas.com, 26 Desember 2023, 20:52 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kematian seorang remaja di Gresik, Jawa Timur bernama Ahmad Dwi Maulana Ade Suryamoh (17) akhirnya terkuak.

Warga Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik itu ternyata meninggal setelah berkelahi dengan temannya.

Polisi menangkap salah satu teman korban bernama Muh Fahrudin Rizwi Maulana (20), warga Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik.

Baca juga: Makam Remaja di Gresik Dibongkar karena Kematiannya Tak Wajar

"Iya benar, sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Dari hasil pemeriksaan, pelaku menganiaya korban hingga menyebabkan kematian. Dikuatkan juga dengan hasil otopsi," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (26/12/2023).

Hasil otopsi

Menurutnya, hasil otopsi terhadap jasad korban di RSUD Ibnu Sina Gresik telah keluar.

Dari keterangan dokter yang memeriksa, didapati luka di bagian kepala korban.

Selain itu air bercampur lumpur yang memenuhi saluran pernapasan korban, karena perkelahian tersebut dilakukan di parit berlumpur.

Baca juga: Oknum Pengasuh Ponpes di Gresik Jadi Tersangka Pencabulan 3 Santriwati

"Dari keterangan saksi, kepala korban saat kejadian sempat dimasukkan ke dalam air berlumpur. Dengan hasil otopsi juga diketahui, ada lumpur di area saluran pernafasan korban, pada bagian paru-paru hingga lambung," tutur Aldhino.

Diduga cekcok

Aldhino menambahkan, antara pelaku dengan korban sebenarnya berteman dan kerap nongkrong bersama.

Bahkan sebelum korban ditemukan dalam parit, keduanya sempat menggelar pesta minuman keras yang tidak jauh dari lokasi.

Diduga terlibat saling ejek, mereka lalu terlibat perkelahian.

"Saat berkelahi itu, keduanya dalam kondisi mabuk. Setelah berkelahi dan mengetahui korban tidak sadarkan diri, pelaku kemudian meninggalkan lokasi," kata Aldhino.

Baca juga: Hadiri Haul Pendiri Ponpes Al Islah Gresik, Mahfud: Saya Ingin Menyemangati Santri untuk Maju

Sempat takziah

Untuk mengelabui keluarga korban, tersangka sempat ikut bertakziah ke rumah duka.

Tersangka mendatangi rumah duka sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban.

Padahal sebelum takziah, pihak keluarga sempay mengetahui rekaman video yang beredar saat korban dan tersangka sedang berkelahi dalam parit.

Seperti diberitakan, tubuh Ahmad Dwi Maulana ditemukan dalam parit. Mulanya dia diduga merupakan korban kecelakaan lalu lintas.

Nyawa korban tak tertolong setelah sempat dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Korban pun dimakamkan pada Sabtu (23/12/2023).

Kemudian pihak keluarga mendapati adanya video perkelahian yang memperlihatkan tersangka dan korban. Keluarga lalu melapor ke polisi.

Polisi lantas membongkat makam korban dan melakukan otopsi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau