Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 32 Persen APK di Kabupaten Blitar Langgar Ketentuan

Kompas.com - 14/12/2023, 13:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebanyak 32 persen dari total Alat Peraga Kampanye (APK) yang terpasang di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sejak dimulainya masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November lalu, disebut melanggar ketentuan pemasangan.

Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blitar, Nikmatus Sholihah, mengatakan bahwa pihaknya mencatat sebanyak 1.246 APK di wilayah kerjanya menyalahi aturan pemasangan.

Baca juga: Permintaan Uang di Solo Naik 5 Persen Dibanding Pilpres 2019, BI: Bikin APK

“Total APK yang ada di wilayah Kabupaten Blitar pada periode pemantauan 28 November hingga 5 Desember sebanyak 3.880,” ujar Nikmatus kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

“Sebanyak 1.246 atau 32,11 persen di antaranya melanggar ketentuan baik ketentuan dari perda (peraturan daerah) maupun PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum),” tambahnya.

APK yang dimaksud berupa banner, pamflet, poster, baliho dan beragam bentuk media luar ruang lainnya.

Baca juga: Banyak APK Dipasang di Area Terlarang, Bawaslu Makassar Surati Parpol

Menurutnya, pelanggaran pemasangan APK paling banyak pelanggaran terhadap perda, yakni sebanyak 1.218 APK atau 97,75 persen dari total APK yang melanggar.

Sianya, lanjut Nikmatus, sebanyak 28 APK melanggar ketentuan PKPU.

“Pelanggaran terhadap perda ini contohnya pemasangan di pohon, tiang listrik, dan tiang telepon. Baik itu dipasang dengan cara dipaku, diikat tali, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Sedangkan pelanggaran terhadap PKPU, kata Nikmatus, antara lain berupa lokasi pemasangan APK.

Dia mengungkapkan, sebanyak 28 APK tersebut dipasang di lokasi terlarang seperti di lingkungan kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas, dan lain sebainya.

Menuru Nikmatus, pihaknya akan mengambil tindakan penertiban dengan menggandeng pihak-pihak terkait terutama Satpol PP Kabupaten Blitar.

Namun sebelum tindakan penertiban diambil, lanjutnya, Bawaslu akan mengundang seluruh pihak yang bertanggungjawab atas APK tersebut terutama 18 partai politik peserta Pemilu 2024 yang ada di Kabupaten Blitar.

Baca juga: Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Dinkes Kabupaten Blitar Tingkatkan Kewaspadaan

“Kita akan gelar rakor (rapat koordinasi) untuk mengomunikasikan temuan ini. Kita jadwalkan rakor besok, Jumat,” tuturnya.

Menurut Nikmatus, APK paling banyak berisi materi kampanye calon anggota legislatif dari berbagai level yang dipasang oleh partai politik peserta Pemilu 2024.

Sisanya adalah APK berisi materi kampanye dari tiga pasangan Capres-Cawapres serta materi kampanye calon anggota Dewan Perwakilan Daerah.

“Ada 13 calon DPD yang berkompetisi di wilayah Kabupaten Blitar, namun belum semuanya memasang APK,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com