Seorang Ibu yang Hanyut Terseret Arus Sungai di Nganjuk Ditemukan Tewas

NGANJUK, KOMPAS.com – Siti Amanah (46), ibu rumah tangga yang dilaporkan hanyut saat menyeberang di Sungai Krasak, Desa Maguan, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, pada Senin (4/12/2023) sore, ditemukan tewas.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Berbek, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Gatot Suwardi membenarkan hal itu. Jasad korban ditemukan petugas pada Selasa (5/12/2023) petang.

“Kemarin sekitar jam 18.05 WIB korban berhasil diketemukan dengan kondisi meninggal dunia,” jelas Gatot kepada wartawan di Nganjuk, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Cak Imin Targetkan Menang di Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk

Kronologi kejadian

Gatot menuturkan, kejadian tersebut bermula saat korban dibonceng suaminya dengan sepeda motor menyeberangi Sungai Krasak di Desa Maguan, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, kata Gatot, debit air Sungai Krasak masih kecil. Namun, sesampainya di tengah sungai debit air tiba-tiba naik, dan motor yang ditumpangi korban akhirnya terguling.

Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Pemkab Nganjuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Menurut Gatot, dalam insiden ini sang suami selamat. Nahas, istrinya yakni Siti Amanah hanyut terseret derasnya aliran Sungai Krasak.

“Saat kejadian memang lagi hujan deras, yang menimbulkan aliran sungai deras yang berakibat menghanyutkan korban,” ujarnya.

Selepas kejadian itu, petugas gabungan mulai dari BPBD Kabupaten Nganjuk, Pos Basarnas Trenggalek, anggota Polsek dan Koramil Berbek, serta unit lainnya dikerahkan ke lokasi untuk mencari keberadaan korban.

Upaya petugas gabungan baru membuahkan hasil pada Selasa (5/12/2023). Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di aliran sungai Desa Sumberurip, Kecamatan Berbek, sekitar pukul 18.05 WIB.

“Dari kejadian tersebut keluarga sudah menerima sebagai musibah, dan ikhlas atas musibah tersebut,” tutur Gatot.

Ketua Tim Pencarian dari Pos Basarnas Trenggalek, Ahmad Taufik melanjutkan, usai ditemukan jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nganjuk.

“Korban dievakusi menuju ke RSUD Kabupaten Nganjuk untuk dilakukan visum,” jelas Taufik.

“Dengan diketemukan korban, maka Ops SAR diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur SAR yamg terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing,” pungkas Taufik.