Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Ungkit Bahaya Orde Baru di Depan Para Kiai dan Masyarakat Mojokerto

Kompas.com - 04/12/2023, 13:46 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta generasi muda mempelajari sejarah tentang bahaya era Orde Baru.

Kondisi Indonesia pada masa orde baru diungkit Cak Imin saat berbicara di hadapan para kiai, ibu nyai dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara haul ke-32 KH Muhammad Iskandar, di Dusun Kauman, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023).

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP PKB tersebut menyatakan bahwa pada zaman Orde Baru masyarakat tak bisa dengan mudah berkumpul dan membicarakan politik.

Baca juga: Muhaimin di Mojokerto: Akhirnya Saya Jodohnya sama Mas Anies...

Sebagai aktivis yang turut menjadi korban, Cak Imin meminta agar masyarakat turut menjaga demokrasi sehingga masa-masa Orde Baru tak terulang lagi.

Perlunya kewaspadaan terhadap munculnya kepemimpinan dengan gaya Orde Baru kembali ditegaskan Cak Imin saat diwawancara wartawan usai acara haul.

Menurut dia, kondisi Indonesia pada masa Orde Baru perlu disampaikan dan dipelajari generasi muda agar sejarah kelam tersebut tidak terulang di masa mendatang.

“Jadi yang paling penting dari kesadaran sejarah adalah tidak mengulang kesalahan, tidak mengulang kegagalan, itulah yang dibutuhkan. Sejarah menjadi referensi kehidupan kita, termasuk di dalam bernegara,” kata Cak Imin.

Dia menuturkan, Orde Baru telah banyak memakan korban, baik lingkungan, sumber daya alam, maupun korban kemanusiaan.

“Korban apa, korban rusaknya lingkungan, korban rusaknya kecerdasan, penekanan, kemanusiaan, bahkan korban nyawa yang tidak kecil,” ujar Cak Imin.

“Nah, itu tidak boleh lagi terulang dan itu harus terus jadi memori,” lanjut mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut.

Dikatakan Cak Imin, pengungkapan dan pembelajaran sejarah Orde Baru perlu terus dilakukan terutama kepada generasi muda.

Tujuannya, sebut dia, agar kondisi Indonesia seperti saat masa Orde Baru tidak kembali terulang di masa mendatang.

“Bukan soal menjelekkan kepemimpinan seseorang, bukan. Tetapi supaya kita tidak mengulang kesalahan, saya termasuk korban Orde Baru yang tidak mau lagi itu terjadi,” kata Cak Imin.

Pada Minggu (3/12/2023), Cak Imin menghadiri acara haul ke-32 KH. Muhammad Iskandar, tak lain adalah ayah dari Cak Imin, di Dusun Kauman, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Dalam kesempatan itu, cawapres nomor urut 1 tersebut bertemu dengan ibu nyai dan para tokoh masyarakat Mojokerto.

Selain untuk memperingati haul ke-32 almarhum ayahnya, Cak Imin juga meminta doa restu dan dukungan agar pasangan Anies - Muhaimin bisa menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.

Dijelaskan Cak Imin, dukungan dan upaya keras kiai beserta ibu nyai dan tokoh masyarakat sangat diperlukan agar pasangan Anies-Muhaimin bisa menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Cak Imin Tanggapi Format Debat Cawapres: Apa Maunya KPU Saya Ikut

Dia mengungkapkan, pasangan Amin menargetkan kemenangan di Jawa Timur. Kemudian secara prioritas, pihaknya membidik kemenangan di Mojokerto, Jombang, Nganjuk. 

“Karena target Mojokerto, Jombang, Nganjuk ini, bagian dari prioritas pemenangan Amin di Jawa Timur. Di sisi yang lain, memang di Jawa Timur ini PKB harus menang dan Amin harus menang. Itu targetnya,” ujar Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com