MOJOKERTO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta generasi muda mempelajari sejarah tentang bahaya era Orde Baru.
Kondisi Indonesia pada masa orde baru diungkit Cak Imin saat berbicara di hadapan para kiai, ibu nyai dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara haul ke-32 KH Muhammad Iskandar, di Dusun Kauman, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP PKB tersebut menyatakan bahwa pada zaman Orde Baru masyarakat tak bisa dengan mudah berkumpul dan membicarakan politik.
Baca juga: Muhaimin di Mojokerto: Akhirnya Saya Jodohnya sama Mas Anies...
Sebagai aktivis yang turut menjadi korban, Cak Imin meminta agar masyarakat turut menjaga demokrasi sehingga masa-masa Orde Baru tak terulang lagi.
Perlunya kewaspadaan terhadap munculnya kepemimpinan dengan gaya Orde Baru kembali ditegaskan Cak Imin saat diwawancara wartawan usai acara haul.
Menurut dia, kondisi Indonesia pada masa Orde Baru perlu disampaikan dan dipelajari generasi muda agar sejarah kelam tersebut tidak terulang di masa mendatang.
“Jadi yang paling penting dari kesadaran sejarah adalah tidak mengulang kesalahan, tidak mengulang kegagalan, itulah yang dibutuhkan. Sejarah menjadi referensi kehidupan kita, termasuk di dalam bernegara,” kata Cak Imin.
Dia menuturkan, Orde Baru telah banyak memakan korban, baik lingkungan, sumber daya alam, maupun korban kemanusiaan.
“Korban apa, korban rusaknya lingkungan, korban rusaknya kecerdasan, penekanan, kemanusiaan, bahkan korban nyawa yang tidak kecil,” ujar Cak Imin.
“Nah, itu tidak boleh lagi terulang dan itu harus terus jadi memori,” lanjut mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut.
Dikatakan Cak Imin, pengungkapan dan pembelajaran sejarah Orde Baru perlu terus dilakukan terutama kepada generasi muda.
Tujuannya, sebut dia, agar kondisi Indonesia seperti saat masa Orde Baru tidak kembali terulang di masa mendatang.
“Bukan soal menjelekkan kepemimpinan seseorang, bukan. Tetapi supaya kita tidak mengulang kesalahan, saya termasuk korban Orde Baru yang tidak mau lagi itu terjadi,” kata Cak Imin.
Pada Minggu (3/12/2023), Cak Imin menghadiri acara haul ke-32 KH. Muhammad Iskandar, tak lain adalah ayah dari Cak Imin, di Dusun Kauman, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Dalam kesempatan itu, cawapres nomor urut 1 tersebut bertemu dengan ibu nyai dan para tokoh masyarakat Mojokerto.
Selain untuk memperingati haul ke-32 almarhum ayahnya, Cak Imin juga meminta doa restu dan dukungan agar pasangan Anies - Muhaimin bisa menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
Dijelaskan Cak Imin, dukungan dan upaya keras kiai beserta ibu nyai dan tokoh masyarakat sangat diperlukan agar pasangan Anies-Muhaimin bisa menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Cak Imin Tanggapi Format Debat Cawapres: Apa Maunya KPU Saya Ikut
Dia mengungkapkan, pasangan Amin menargetkan kemenangan di Jawa Timur. Kemudian secara prioritas, pihaknya membidik kemenangan di Mojokerto, Jombang, Nganjuk.
“Karena target Mojokerto, Jombang, Nganjuk ini, bagian dari prioritas pemenangan Amin di Jawa Timur. Di sisi yang lain, memang di Jawa Timur ini PKB harus menang dan Amin harus menang. Itu targetnya,” ujar Cak Imin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.