Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut TPN Sedang Inventarisasi Tekanan yang Dialami Timnya

Kompas.com - 23/11/2023, 07:56 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut, Tim Pemenangan Nasional (TPN) tengah menyusun daftar tekanan yang diterima oleh sejumlah timnya.

Hal itu disampaikan Ganjar merespons ucapan Sekretaris TPN Ganjar - Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, yang menyebut pihaknya mendapatkan tekanan saat melakukan pergerakan.

"(Tekanan) apa itu? Oh, sekarang TPN sedang menginventarisasi (penyusunan daftar)," kata Ganjar ketika berada di acara Gagas RI di Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Ganjar: TPN Kumpulkan Barang Bukti untuk Laporkan Perangkat Desa ke Bawaslu

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu berharap agar permasalahan tersebut bisa segera ditangani oleh TPN Ganjar - Mahfud supaya tidak mengganggu selama masa kampanye Pemilu 2024.

"Mudah-mudahan bisa diselesaikan," jelasnya.

Baca juga: Sama-sama Hadiri Jalan Sehat di Makassar Akhir Pekan Ini, Gibran Sabtu, Ganjar Minggu

Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto mengaku mulai mendapat tekanan terhadap gerakan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Hal itu disampaikan Ganjar di sela-sela rapat konsolidasi dan pengesahan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

"Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan, ya. Kalau kita lihat MK saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," kata Hasto di Jakarta, Sabtu.

Hasto lantas mencontohkan beberapa tekanan yang diterima. Misalnya dugaan intimidasi terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang memotret fakta elektabilitas Ganjar-Mahfud meninggi.

Bukan hanya itu, dugaan tekanan juga dialami oleh pegiat media sosial Ulin Ni'am Yusron dan politikus PDI-P, Adian Napitupulu.

"Jadi berbagai signal-signal itu sudah ada. Tetapi bagi kami ketika politik digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, ini menumbuhkan jati diri yang makin kokoh," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com