Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Tawuran Perguruan Silat di Taiwan, Tiba di Trenggalek

Kompas.com - 17/09/2023, 18:08 WIB
Slamet Widodo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Jenazah Jaenal Fanani (32), korban tawuran antar perguruan silat di Taiwan asal Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, tiba di rumah duka, Minggu (17/09/2023).

Ribuan simpatisan salah satu perguruan silat hadir di rumah duka dan turut mengantar prosesi pemakaman.

Baca juga: Telepon Terakhir WNI Asal Trenggalek Korban Tewas Tawuran Perguruan Silat di Taiwan

Setelah penantian selama sekitar dua pekan, akhirnya jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jainal Fanani (32) tiba di tanah air.

Jenazah tiba di rumah duka yang berada di Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Trenggalek, sekitar Pukul 11.30 Wib menggunakan mobil ambulans.

Isak tangis keluarga serta kerabat pecah, ketika peti jenazah diturunkan dari mobil ambulans. Kemudian jenazah disemayamkan di ruang tamu rumah duka, untuk di Salat kan.

Para tetangga serta tamu lain ikut terbawa suasana duka mendalam, ketika tangis keluarga dan kerabat pecah.

Karangan bunga ucapan duka cita dari berbagai instansi maupun perguruan silat, berjajar di sepanjang jalan menuju rumah duka.

Kedatangan jenazah di tanah air, juga mengundang simpatik ribuan anggota salah satu perguruan silat untuk turut hadir di rumah duka hingga proses pemakaman.

Selanjutnya, jenazah Almarhum Jaenal Fanani dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Trenggalek.

"Kami hadir menggunakan pakaian khas, sebagai wujud rasa duka dan bela sungkawa," terang salah satu simpatisan yang hadir Bayu Haris, seusai pemakaman, Minggu (17/09/2023).

Diperkirakan, sebanyak 5.000 simpatisan salah satu perguruan silat dari Trenggalek maupun wilayah lain yang hadir ke lokasi. Kedatangan ribuan simpatisan tersebut, mendapat pengawalan dari pihak keamanan dan berjalan tertib.

"Banyak yang hadir (simpatisan). Sekitar lima ribu orang lebih. Semua memakai baju khas perguruan silat warna hitam," terang anggota Polsek Watulimo Bhabinkamtibmas desa Karanggandu Aipda Setiono.

Guna menjaga keamanan dan ketertiban, sebanyak sekitar 500 personel petugas gabungan dikerahkan.

Agar tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas, seluruh simpatisan berangkat secara bersama sama menuju rumah duka, lewat jalur lintas aelatan.

Selama perjalanan, para simpatisan dikawal pihak keamanan, sehingga berjalan lancar dan tertib.

"Baik ketika berangkat maupaun pulang, seluruh simpatisan diarahkan lewat Jalur Lintas Selatan (JLS). Tentunya dengan pengawalan petugas. Alhamdulilah berjalan lancar dan kondusif," terang Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono.

Baca juga: Tangis Keluarga WNI yang Tewas akibat Tawuran Perguruan Silat di Taiwan, Terungkap Percakapan Terakhir Korban

Diberitakan sebelumnya dan viral di sejumlah media sosial, terjadi bentrok antar kelompok perguruan silat di depan stasiun kerepa api kawasan Chanhua Taipei, pada Sabtu (02/09/2023) malam.

Akibatnya, satu korban meninggal dunia setelah kehabisan darah, akibat luka tusuk di bagian tubuhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com