Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Opsi Cawapres Prabowo Tinggal 3, Airlangga, Erick Tohir, dan Saya

Kompas.com - 04/09/2023, 05:33 WIB
Achmad Faizal,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebutkan, saat ini pilihan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto tersisa tiga nama. 

Itu setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hengkang dari Koalisi Indonesia Maju dan Ketua Umumnya yakni Muhaimin Iskandar memilih untuk menjadi bacawapres Anies Baswedan.

Ketiga nama tersebut, kata dia, adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir yang diusulkan Partai Amanat Nasional (PAN), dan dirinya sendiri.

PBB bersama Partai Golkar dan PAN merupakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju dan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. 

Baca juga: Cak Imin Batal Bertemu Prabowo Kemarin karena ke Jombang

"Tinggal 3 nama yang akan dipilih Pak Prabowo sebagai cawapres. Pak Airlangga ketum Golkar, pak Erick Tohir usulan PAN, dan saya sendiri," katanya usai deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 di Surabaya, Minggu (3/9/2023) sore.

Dia berharap ketiga nama tersebut dianalisis dan dinilai oleh publik dan akan dipertimbangkan oleh Partai Koalisi.

"Tapi keputusan akhir ada di tangan Pak Prabowo," ucapnya.


Dia berharap partai koalisi pendukung Prabowo Subianto tetap harmonis dan tidak saling mengumbar ambisi dan memaksakan kehendaknya sendiri, apalagi memilih pergi saat kehendaknya tidak terpenuhi.

"Semoga koalisi pendukung Prabowo tetap solid dan harmonis," ujarnya.

Terkait dukungan kepada Prabowo Subianto, PBB  memastikan partainya akan konsisten untuk terus mendukung dan tidak akan meninggalkan koalisi bersama PAN dan Partai Golkar.

"Kami konsisten dan tidak akan meninggalkan Pak Prabowo," kata Yusril.

Baca juga: Kondisi Prabowo Subianto Pasca-ditinggal PKB, Yusril: Biasa Saja, Tidak Seperti Pak SBY

Sebelumnya, PKB memilih meninggalkan Koalisi dan mendeklarasikan Muhaimin sebagai bacawapres Anies yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

PKB tadinya merupakan teman koalisi Partai Gerindra dan menyetujui Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai bakal calon presiden. 

Belakangan Partai Demokrat memutuskan mencabut dukungan untuk Anies. Demokrat merasa dikhianati setelah Anies memilih berpasangan dengan Muhaimin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com