Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Buang Limbah Tahu ke Sungai, Lansia di Lumajang Hilang Diduga Hanyut

Kompas.com - 28/08/2023, 20:01 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sutrisno (67) warga Dusun Krajan, Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan hanyut di Sungai Bondoyudo, Senin (28/8/2023).

Salah seorang saksi Afifi mengatakan, kejadian bermula saat Sutrisno yang sehari-harinya bekerja sebagai pembuat tahu berencana membuang limbah hasil produksinya ke Sungai Bondoyudo sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu, Sutrisno datang ke sungai mengendarai sepeda angin dengan keranjang tahu di bagian belakang sepedanya.

Setelah memarkir sepedanya di pinggir sungai, Sutrisno lantas turun ke sungai untuk membuang limbah tahu.

Baca juga: Pekerja Tambang Timah Laut Hilang Tenggelam, Sempat Kejar Speedboat yang Hanyut

Namun, Sutrisno tidak kunjung kembali. Sehingga, istri korban curiga dan menyusul sang suami ke sungai.

Diduga, Sutrisno terpleset saat membuang limbah tahu itu dan tercebur ke sungai.

Di sana, ia hanya mendapati sepeda angin dan sandal yang digunakan suaminya berangkat ke sungai.

"Tadi istrinya Mbah Tris ini nyari karena pamitnya kan ke sungai buang limbah tahu kayak biasanya. Sampai sini enggak ada cuman ada sepeda sama sandalnya saja, langsung minta tolong warga," kata Afifi di Lumajang.

Kejadian ini pun langsung dilaporkan warga ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.


Sebanyak 10 personel tim reaksi cepat (TRC) BPBD Lumajang diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Reza Aditya mengatakan, proses pencarian Sutrisno dimulai dari titik hilang sampai radius dua kilometer mengikuti arus sungai.

"Proses pencarian sedang kita lakukan, nanti kita akan susuri sampai Desa Keting yang ada di Jember, mohon doanya semoga korban segera ditemukan," kata Reza.

Baca juga: Perahu Diterjang Ombak, 8 Nelayan Kepri Hanyut ke Malaysia dan Diselamatkan

Reza memaparkan, kendala yang dihadapi oleh timnya saat ini adalah arus sungai yang cukup deras. Selain itu, kata Reza, kontur dasar sungai yang tidak rata juga menyulitkan petugas untuk mencari korban.

"Kendalanya arus sungai, terus juga kontur bawah sungai itu tidak rata, jadi cukup menyulitkan," jelasnya.

Saat ini, proses pencarian dihentikan sementara karena hari sudah gelap. Rencananya, proses pencairan akan dilanjutkan besok (29/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com