PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Aksi warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Probolinggo, membangunan tembok di tengah jalan kampung menjadi sorotan.
Menurut Bagus Prasetyo, jalan yang ditutup tembok itu terjadi di Jalan Rajawali. Kejadian itu berawal dari kesalahpahaman antar tetangga. Akibatnya aktivitas warga sekitar pun terganggu.
"Warga di sisi barat membangun tembok menutup akses jalan karena warga sisi timur menolak rencana pembangunan itu," kata Bagus, saat dihubungi, Sabtu (29/7/2023).
Baca juga: Proyek Jalan Labuan Bajo-Golo Mori yang Diresmikan Jokowi Tunggak Pajak Gallian C Rp 9,2 Miliar
“Jadi di sana ada kavlingan lama dan kavlingan baru yang terhubung di satu jalan. Rencana mau dibangun selokan atau drainase. Kedua pihak ini saling beda pendapat dan tidak sepakat dengan rencana pembangunan drainase,” tambah Bagus.
Bagus menjelaskan, aksi penembokan akses jalan itu terjadi pada Senin (24/7/2023).
Baca juga: Detik-detik Longsor di Lumajang, Satu Keluarga Tertimbun dan Akses Jalan Tutup Total
Hal itu berawal saat sebagian warga di sisi barat jalan hendak membuat drainase tepat di tengah jalan pemukiman. Got sepanjang 117 meter ini mengalir dari barat bermuara di sungai di sisi timur.
Warga yang rumahnya di sisi timur menolak jika aliran drainase itu mengarah ke timur, selain bisa mencemari lingkungan, tanah di sisi timur lebih tinggi dari tanah sebelah barat.
Bagus menyebut, rencana pembangunan drainase itu juga sudah cukup lama. Selain itu, juga ada beberapa permasalahan lain yang menimbulkan perbedaan pendapat itu.
Pihaknya pun langsung menggelar mediasi terhadap dua kubu tersebut. Mediasi dan proses pembongkaran melibatkan TNI dan Polri. Akhirnya, tembok yang tengah dalam proses pembangunan itu pun dibongkar.
Besi dan batu bata bercampur semen sudah ditata sekitar satu meter, panjang sekitar dua meter, akhirnya dibongkar pada Senin sore itu juga.
Kata Bagus, dalam kesepakatan bersama, drainase rencana akan tetap dibangun dengan catatan semua pihak mau saling menjaga kebersihan.
"Syarat utamanya adalah, drainase yang dibuat tidak untuk limbah rumah tangga, melainkan untuk aliran air hujan agar tidak terjadi genangan," pungkas Bagus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.