BLITAR, KOMPAS.com – Seorang petani di Desa Cerme, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rohmad Pribadi (51), syok saat menengok tanaman jagung manis di sawah miliknya, Jumat (21/7/2023) pagi tadi.
Rohmad mendapati sekitar separoh tanaman jagung miliknya berantakan dengan beberapa karung berisi jagung tergeletak di beberapa bagian dari petak sawah miliknya.
Dia segera menyadari bahwa tanaman jagung manis miliknya baru saja “dipanen” oleh pencuri. Rohmad pun melapor ke Kepolisian Sektor Sanankulon.
Baca juga: Bertemu Ribuan Lansia, Ganjar Didoakan Jadi Presiden, Diminta Perhatikan Petani
Kapolsek Sanankulon AKP Murdianto membenarkan adanya pencurian jagung di sawah milik Rohmad yang terletak di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon.
Menurut Murdianto, pencurian diduga dilakukan pada Kamis tengah malam atau Jumat dini hari.
“Peristiwanya mungkin tengah malam atau dini hari. Karena sekitar pukul 1.00 WIB tadi anggota kami melakukan patroli melewati jalan ini,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Murdianto, patroli dari Polsek Sanankulon membuat pencuri tidak melanjutkan tindakan pencurian dan meninggalkan beberapa karung berisi jagung manis yang dipetik dari sawah Rohmad.
“Kalau perkiraan yang sudah dibawa pencuri sekitar 5 kuintal, 11 karung. Ada beberapa karung yang ditinggalkan. Mungkin melihat patroli polisi pencuri tidak berani kembali ke lokasi,” kata dia.
Murdianto menambahkan bahwa pencuri yang diperkirakan lebih dari satu orang itu belum selesai memetik jagung manis dari sawah milik korban.
Baca juga: Harga Timun di Bawah Rp 2.000 Per Kg, Petani Gunungkidul Cari Cara Kurangi Kerugian
Menurut Murdianto, jika seluruh jagung manis di sawah korban dipanen, kemungkinan total memberikan hasil sekitar 2 ton.
Kata dia, jagung di sawah Rohmad yang belum dipetik dari pohonnya oleh pencuri masih cukup banyak, lebih dari saparoh.
Murdianto berjanji pihaknya akan menyelidiki kasus pencurian tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.