Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Targetkan PPP 8 Kursi DPR RI dari Jatim, Ini Upaya yang Dilakukan

Kompas.com, 15 Juli 2023, 20:00 WIB
Ghinan Salman,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, menargetkan kursi DPR RI dari Jawa Timur naik menjadi delapan kursi pada Pemilu 2024.

Sebelumnya, pada Pemilu 2019 lalu, PPP cuma mendapatkan tiga kursi di DPR RI melalui dapil Jatim.

Karena itu, ia mendorong para kader PPP berjuang dan bekerja keras agar Jawa Timur bisa menjadi kantong suara PPP secara nasional.

Baca juga: Jatim Disebut Jadi Wilayah Kunci untuk Kemenangan Pilpres, Sandiaga Uno Minta PPP Maksimalkan

"Itu target nasional di Jawa Timur. Maka itu, saya berjuang agar teman-teman kader PPP Jawa Timur berjuang untuk meraih delapan kursi DPR RI itu," kata Sandiaga saat Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilu 2024 di Kantor DPW PPP Jatim, Sabtu (15/7/2023).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut meminta kader PPP di Jatim menjadi bagian dari pemerintah untuk menyediakan kebutuhan pokok yang terjangkau dan berkualitas.

Selama dua hari terakhir berada di Jatim, Sandiaga Uno mengaku banyak mendengar keluhan dari masyarakat, terutama terkait kebutuhan pokok.

Menurutnya, permasalahan ekonomi adalah hal yang menjadi problem sehari-hari yang dihadapi oleh masyarakat saat ini akibat kenaikan harga pokok.

"Kita harus melihat data dan kita harus membuat program kongkret serta memastikan harga bahan pokok bagus. PPP adalah partai ekonomi terutama ekonomi hijau yang bertumbuh cepat. PPP partai persatuan, partai pembangunan. PPP singkatannya poros percepatan pembangunan," kata Sandi.

Selain harus menjawab problem ekonomi di masyarakat, Sandi juga mendorong kader PPP untuk bisa merangkul generasi muda.

Baca juga: Soal Kans Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga: Harus Siap dan Optimistis

Salah satu caranya adalah dengan menciptakan kegiatan yang menarik bagi mereka.

"Dengan cara ini, PPP akan mendapatkan simpati (dan dukunhan) terutama dari kalangan anak muda. Jika kita berbicara tentang persatuan, pilihan yang tepat adalah PPP. Anak-anak muda ingin melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh PPP. Kita perlu menerapkan strategi kreatif dalam hal ini," ujar dia.

Sandi pun bertekad PPP mampu meraih kemenangan di Jawa Timur. Terlebih lagi Jatim disebut sebagai wilayah kunci yang bisa menentukan kemenangan di Pilpres nanti.

"Jika kita mampu memenangkan, memperjuangkan, dan menjadi bagian dari suara rakyat, Insya Allah PPP akan mendapatkan dukungan rakyat dan mencapai target kursi DPR RI yang telah ditetapkan bahkan dapat melebihinya," kata Sandi.

Baca juga: Piala Dunia U-17, Sandiaga Uno Target Datangkan 200.000 Wisatawan Mancanegara untuk Dukung Ekonomi Lokal

"InsyaAllah cahaya kemenangan untuk 2024 semakin terlihat dan kita harus bekerja keras untuk mengejar kemenangan itu," tutur dia.

Sementara, Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab meminta seluruh kader solid dan fokus bekerja untuk elektoral.

"Saya minta kader kawal Mas Sandiaga kalau turun di Jatim. Ingat Jatim harus jadi kantong suara nasional PPP. Kita kerja, kita mengejar satu kursi satu dapil untuk DPRD Jatim dan 8 kursi DPR RI dari Jatim," tutur dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau