Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Belum Dibayar 2 Bulan, Dosen dan Karyawan Unisla Demo Bank di Lamongan

Kompas.com - 19/06/2023, 22:15 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Dua bulan gaji dosen dan karyawan Universitas Islam Lamongan (Unisla) belum terbayar buntut dualisme kepemimpinan.

Imbasnya, puluhan orang dari mereka menggelar aksi demonstrasi di depan kantor bank BRI Lamongan.

Puluhan massa tersebut sempat long march dari kampus Unisla, kemudian menggelar unjuk rasa menuntut pihak bank memberikan akses pencairan rekening milik Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan yang menaungi Unisla.

Dengan harapan, gaji mereka yang tertunda selama dua bulan dapat segera terbayar.

Baca juga: Polres Lamongan Tangkap 2 Perempuan Tersangka Perdagangan Orang

Dekan Fakultas Hukum Unisla Suisno, yang juga korlap aksi kepada awak media, Senin (19/6/2023), menjelaskan, aksi unjuk rasa di depan kantor bank BUMN di Lamongan ini merupakan tindak lanjut dari dua pertemuan sebelumnya, yang dirasa tidak membuahkan hasil sesuai harapan.

Mereka juga menyesalkan sikap pihak bank yang seakan tidak mempertimbangkan nasib para dosen dan karyawan Unisla untuk menafkahi keluarga, imbas gaji tertunda dua bulan.

Bahkan Suisno menilai, pihak bank justru lebih berpihak kepada pengurus yayasan lama (Wardoyo cs), padahal status mereka sudah tidak berlaku.

Sehingga Suisno berharap, pihak bank dapat menindaklanjuti tuntutan mereka. Karena Unisla sudah dinaungi oleh YPPTI Sunan Giri baru yang memiliki legal standing, sah dan berkekuatan hukum.

"Akses itu adalah suatu kebutuhan bagi kami. Karena kami pengurus yang baru, sudah sah dan punya legal standing. Kami juga punya kekuatan hukum dan AHU," ucap Suisno.

Kendati upah belum terbayar selama dua bulan, namun dosen dan karyawan Unisla dikatakan Suisno tetap menjalankan tugas mereka dan tidak sampai mengganggu pembelajaran yang berlangsung di Unisla.

Hanya saja, imbas dari belum cairnya dana tersebut membuat kegiatan organisasi mahasiswa turut terhenti.

"Kegiatan belajar mengajar di Unisla hingga kini masih berjalan normal seperti biasa, meskipun gaji dosen belum terbayarkan. Namun kegiatan organisasi kemahasiswaan terhenti, karena memang uangnya tidak bisa kami cairkan," kata Suisno.

Kepala Cabang BRI Lamongan Adri Wiryawan Hasan menjelaskan, pihaknya belum bisa menuruti tuntutan massa lantaran saat ini masih ada dua kubu di Unisla yang masih bersengketa.

Belum ada keputusan berkekuatan hukum tetap (inkracht), terkait siapa atau kubu mana yang memiliki kewenangan dan dibenarkan secara hukum untuk bisa mengusulkan pembukaan pemblokiran rekening tersebut.

"Kami menjalankan mekanisme di bank, pemblokiran kami lakukan karena ada permintaan. Tentu kami tidak bisa serta merta membuka pemblokiran rekening, kalau masih ada dua kubu bersengketa. Sehingga, kami menyarankan kedua kubu untuk bertemu dan menyepakati. Kalau sudah sepakat, tentu kami akan proses sesuai mekanisme," kata Adri.

Baca juga: Mobil Pengangkut Uang ATM Terguling Usai Tabrak Tiang PJU di Lamongan

Usai bertemu dengan perwakilan pihak BRI cabang Lamongan dan sempat menyampaikan aspirasi sekitar tiga jam, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dengan kawalan pihak kepolisian.

Hanya saja massa sempat mengancam akan kembali menggelar aksi serupa dengan massa lebih banyak di lokasi sama, bila tuntutan tidak diindahkan oleh pihak bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com