Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nisak, Mahasiswi Asal Lamongan tentang Mencekamnya Sudan akibat Perang Saudara

Kompas.com - 05/05/2023, 06:01 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Resta Dhuratun Nisak (24), mahasiswi semester tujuh yang mendapat program beasiswa di Sudan dari Pondok Pesantren MBS Yogjakarta, turut dievakuasi dan telah tiba di kampung halaman Desa Karangtawar, Kecamatan Laren, Lamongan, Jawa Timur.

Evakuasi dilakukan setelah negara itu dilanda konflik senjata pasukan militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Nisak termasuk dalam rombongan warga negara Indonesia (WNI) kloter pertama yang dievakuasi dari Sudan.

Nisak menuturkan, pada saat perang berkecamuk, ia sedang berada di Mekkah, Arab Saudi.

Kendati demikian, Nisak tetap menjalin hubungan komunikasi dengan rekan-rekannya yang juga asal Indonesia terkait situasi dan kondisi di Sudan.

Baca juga: Cerita Abdullah, Mahasiswa NTB Korban Perang Sudan, Asramanya Hancur Terkena Bom

"Kami terus berkomunikasi mengenai suasana di Sudan. Sejumlah teman yang saat itu berada di asrama mengaku takut karena perangnya dekat dengan asrama," ujar Nisak saat ditemui di Lamongan, Kamis (4/5/2023).

Ia kemudian mendapat cerita dari salah seorang teman yang menempati asrama betapa mencekamnya situasi di sekitar asrama tempat ia tinggal. 

Menurut rekannya itu, setiap malam lampu asrama dimatikan agar dikira tidak berpenghuni. Itu adalah langkah antisipasi untuk menyelamatkan diri. Tembakan senjata api terus terdengar hingga membuat para mahasiswa ketakutan.

"Cerita dari teman, tembakan demi tembakan terus terdengar dan membuat mereka ketakutan. Bahkan, tembok asrama itu sampai bergetar dampak dari perang," kata Nisak.

Nisak yang saat ini sudah berada di kampung halaman dan bertemu orangtua terus memantau situasi dan kondisi di Sudan melalui pemberitaan di media. Nisak masih berharap dapat menyelesaikan pendidikan yang ditempuh di Sudan.

"Rencana balik ke Sudan ada, cuma kita tetap menunggu kepastian dari pihak sana. Menurut informasi dari Duta Besar Sudan di Indonesia, mereka masih mengupayakan. Semoga bisa segera pulih sehingga mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang bersekolah di Sudah bisa melanjutkan studinya," tutur Nisak.

Baca juga: Kesaksian Mahasiswa yang Dipulangkan dari Sudan, Sempat Tiarap Saat Dievakuasi dan Terancam Gagal Wisuda

Siti Nasukha, ibunda Nisak, mengaku bahagia melihat putrinya telah kembali ke kampung halaman dengan kondisi selamat.

Nasukha mengungkapkan, sempat menyimpan rasa kekhawatiran akan keselamatan anaknya tersebut sebelumnya.

"Bahagia banget, karena selama ini kita dihantui rasa takut dan cemas. Alhamdulillah, sekarang sudah kembali," ucap Nasukha.

Nisak termasuk dalam rombongan WNI kloter pertama yang dievakuasi dari Sudan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com