SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang suami di Surabaya ditangkap polisi setelah diduga membakar istri dan dua anak tirinya. Jumat (14/4/2023).
Insiden mengenaskan itu terjadi di Dukuh Bulu Gang Kinco RT 01 RW 04 Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep. Surabaya.
Pelaku S (55) melakukan aksi beringasnya itu dengan menyiramkan bensin yang sudah dibawa dengan drigen 5 literan kepada istrinya NNZ (37) dan kedua anak tirinya DR (17) dan AB (8).
Alhasil satu keluarga yang berada di dalam rumah nomor 63E mengalami luka bakar yang sangat serius, termasuk pelaku.
Baca juga: Suami Bakar Istri dan Anak di Surabaya, Berawal Cekcok, Pelaku Siramkan 5 Liter Bensin
"Kejadiannya dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya," ungkap Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Kompol Hakim Kepada Kompas.com.
Hakim menyebutkan, sebelum aksi pembakaran itu, S dan NNZ cekcok. Menurut Hakim, cekcok didahului dengan tindakan S yang pulang ke rumah dengan memecahkan jendela karena pintu terkunci.
Suara pecahan kaca membangunkan NNZ. Cekcok terjadi. S bicara dengan nada tinggi dan tak bisa mengontrol emosi. Ia lantas menyiramkan bensin kepada istri dan anak tirinya.
"Lalu pelaku menyulut dengan korek api sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran terhadap pelaku dan tiga orang korban," cetus dia.
Hakim mengatakan, setelah terbakar pelaku berusaha keluar rumah dengan berteriak kepada tetangganya bahwa istrinya sudah tidak bisa diatur lagi.
"Bojo ditoto gak kenek, wes tak obong ae omahe masio urusan polisi gak popo (Istri saya diatur enggak bisa, sudah tak bakar saja sama rumahnya, enggak apa-apa urusan sama polisi), " ucap Hakim sembari menirukannya.
Atas kejadian itu, tetangga pelaku dengan inisial B langsung menghubungi Call Center 112 dan petugas kepolisian setempat.
Sedangkan kondisi pelaku dan korban kini mengalami luka bakar parah dan sedang dirawat di rumah sakit yang berbeda.
"Anak sama ibunya ada di RSUD Dr. Soetomo dan pelaku berada di Rumah Sakit BDH. Pelaku mengalami luka bakar yang parah hingga 90 persen," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.