PONOROGO, KOMPAS.com - Setidaknya 13 rumah terdampak setelah tanah gerak melanda Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Bencana tanah gerak ini membuatdinding rumah retak hingga lahan pertanian amblas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Henry Indra Wardhana menyatakan tanah gerak melanda desa itu setelah hujan mengguyur dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Tanah Gerak di Kabupaten Malang Sebabkan Retakan hingga 0,5 Meter, 16 Rumah Rusak
“Hujan ini mengakibatkan tanah menjadi gembur dan labil. Akibatnya terjadi tanah gerak di lokasi permukiman warga,” kata Henry, Kamis (30/3/2023).
Henry menuturkan, tanah gerak sudah pernah terjadi di desa itu pada 2018. Namun kali ini retakan bertambah setelah ada gerakan tanah usai hujan dalam beberapa pekan terakhir.
Terhadap kejadian itu, Henry mengatakan BPBD Ponorogo sudah menurunkan tim ke lokasi. Dari pantauan tim ditemukan penurunan tanah di ruas jalan dan retakan.
Ia menyebut penurunan tanah mulai 30 sentimeter hingga lima meter.
Tak hanya itu, petugas juga mendapati rumah warga yang retak akibat tanah gerak. Data sementara baru 13 rumah warga yang dilaporkan retak akibat tanah gerak.
Baca juga: Sejumlah Titik di Kabupaten Malang Berisiko Terjadi Tanah Gerak
“Kami menemukan rumah warga retak. Retakan terjadi pada dinding dan lantai rumah warga. Hingga kini terdapat 13 rumah warga yang terdampak tanah gerak,” jelas Henry.
Menurut Henry beberapa rumah juga dilaporkan mengalami penurunan tanah. Selain itu retakan sudah membentuk tapal kuda.
Meski terdampak tanah gerak, 40 jiwa yang bermukim di 13 rumah itu masih tetap bertahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.