Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Gerak di Kabupaten Malang Sebabkan Retakan hingga 0,5 Meter, 16 Rumah Rusak

Kompas.com - 07/03/2023, 16:01 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 16 rumah di RT 22, RW 09, Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang rusak akibat tanah gerak, Minggu (5/3/2023).

Dari jumlah total rumah rusak, 14 di antaranya rusak ringan dan 2 rusak berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan dari 16 rumah tersebut, beberapa rumah terpaksa harus dirobohkan karena sudah tidak bisa ditempati.

"Dari 16 rumah itu, 52 warga terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya hingga saat ini," ungkapnya saat ditemui, Senin (7/3/2023).

Baca juga: Puluhan Rumah di Pati Rusak akibat Tanah Gerak Rayapan Naik 70 Cm, Warga Diminta Relokasi

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Sementara kerugian material hingga saat ini masih dalam perhitungan.

"Kerugian masih diasesmen oleh anggota kami di lapangan," tuturnya.

Sadono menyebut, peristiwa tanah gerak di kawasan tersebut bukan pertama kalinya terjadi. Setiap tahun, apabila cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi kerap terjadi tanah gerak di kawasan itu.

"Tapi tahun ini paling parah. Retakan terparah hingga mencapai 0,5 meter," jelasnya.

Berdasarkan pengukuran geolistrik pada tahun 2000-2001 lalu, disimpulkan bahwa kawasan itu ada material bebatuan di dalam tanah. Titiknya tidak terlalu dalam.

"Sehingga Ketika curah hujan tinggi, resapan air membuat tanah geser," ujarnya.

BPBD Kabupaten Malang merekomendasikan kepada warga setempat untuk tidak membuat rumah permanen serta membuat konstruksi dari beton.

"Karena apabila membuat konstruksi dari beton maka akan semakin berat," tuturnya.

Sementara itu, Perangkat Desa Tulungrejo, Sujatmiko membenarkan bahwa hampir setiap tahun di kawasan RT 22, Dusun Ganten, Desa Tulungrejo selalu terjadi tanah gerak.

Baca juga: 14 Rumah Rusak akibat Tanah Gerak di Trenggalek

"Tahun ini paling parah, retakan memcapai 0,5 meter," ujarnya.

Menurut Jatmiko, warga setempat sebenarnya sudah menyadari hal itu sejak lama. Namun, mereka enggan untuk berpindah ke wilayah yang aman, lantaran kawasan tersebut adalah tanah leluhurnya.

"Kalau hujan lebat, beberapa warga mengungsi ke rumah saudaranya, mengantisipasi adanya tanah gerak ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com