MAGETAN, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur mencatat adanya kenaikan kasus warga yang positif mengidap Tuberkulosis (TBC).
Subkoordinator P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Agoes Yudi Purnomo mengatakan, jumlah warga terdeteksi TBC tahun 2022 mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan tahun 2021.
“Tahun 2022 kita ketemu positifnya 874, meningkat dibandingkan tahun 2021 sebanyak 446,” ujarnya, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun
Dari 874 kasus TBC di Magetan, terdapat 200 balita yang dinyatakan positif TBC.
“200 anak ini cukup tinggi karena itu 20 persen dari jumlah warga positif TBC,” imbuhnya.
Peningkatan temuan jumlah kasus TBC di Kabupaten Magetan, menurut Agus, karena petugas kesehatan aktif melakukan pemeriksaan pada warga.
Baca juga: Orang Rimba yang Alami Ginjal Bocor, Sebulan Konsumsi Obat TBC
Agus menjelaskan, kasus TBC meningkat signifikan lantaran peningkatan kasus stunting dan kebiasaan warga merokok.
“Kebiasan warga masih merasa sungkan atau enggan untuk meminta orang merokok tidak di dekat bayi, itu masih sulit dilakukan. Pemahaman perokok terhadap dampak pada balita juga masih rendah,” katanya.
Untuk menekan jumlah kasus TBC, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan meningkatkan tata laksana penanganan pasien serta meningkatkan kesadaran warga untuk memeriksakan diri.
“Tata laksana teman-teman di Puskesmas itu cukup baik. Angka sukses rate kita targetnya 90 persen, namun tahun 2021 sampai 2022 itu capaian kita sudah 91 persen. Kita sebanyak mungkin menemukan pasien lebih dini terdeteksi TBC itu akan lebih mudah penanganannya,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.