Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Peringati Tawur Agung Kesanga di Malang, 10 Ogoh-ogoh Diarak

Kompas.com - 21/03/2023, 16:04 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan umat Hindu dan warga Kota Malang memadati kawasan bundaran Alun-alun Tugu pada Selasa (21/3/2023) siang.

Mereka memperingati Tawur Agung Kesanga dengan arak-arakan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi.

Baca juga: 1.143 Ogoh-ogoh Akan Diarak Saat Pengerupukan Nyepi di Buleleng Bali

Total ada 10 ogoh-ogoh yang diarak keliling seperti melewati Jalan Suropati, Jalan Kertanegara dan kembali lagi ke sekitar Jalan Tugu.

Ogoh-ogoh itu menggambarkan sosok dalam kepercayaan umat Hindu seperti Sang Yamadhipati, Kraken, Gamang Hanamaya, Nyi Rarung dan lainnya. Setelah diarak, secara simbolis terdapat satu ogoh-ogoh yang dibakar.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, Putu Moda Arsana mengatakan, peringatan Tawur Agung Kesanga memiliki makna membersihkan hal-hal buruk yang ada di dalam diri manusia.

Baca juga: Melihat Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh yang Pertama Kali Digelar di Kota Solo

 

 

"Hari ini kita mempersembahkan Tawur Agung Kesanga, membersihkan atau menyucikan hal-hal buruk atau lebih ke Bhuana Alit, yang ada di dalam diri manusia," kata Putu Moda Arsana pada Selasa (21/3/2023).

Sebelumnya, umat Hindu di Kota Malang melakukan ritual Melasti ke pantai untuk menyucikan diri.

"Menyucikan hal-hal di luar manusia atau alam, Bhuana Agung, seperti alat-alat upacara, kemudian alat pekarangan dan sebagainya. Kita bersihkan di laut atau Batara Baruna, karena laut menerima membersihkan semua," katanya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 21 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Sedang

Selanjutnya, umat Hindu selama pelaksanaan Nyepi tidak melakukan hal-hal yang dilarang atau dikenal dengan Catur Brata Penyepian yaitu 4 pantangan.

Yakni amati karya atau tidak bekerja, amati geni atau tidak menyalakan api dan menjaga amarah, amati lelungan atau tidak boleh berpergian, dan amati lelanguan atau tidak boleh menggelar pesta.

"Lusanya di Candi Badut melakukan Ngembak Geni seperti maaf-maafan, ibaratnya seperti lahir kembali sebagai manusia baru," katanya.

Baca juga: Hari Raya Nyepi Bertepatan dengan Awal Ramadhan, Warga Muslim Buleleng Dipersilakan Tarawih dengan Berjalan Kaki

Dia berharap, semua umat beragama dalam perayaan Nyepi tahun ini tetap dapat menjaga kerukunan. Selain itu menginstrospeksi diri apa yang telah diperbuat selama ini dan menjauhi hal-hal yang buruk.

"Mudah-mudahan saudara kami juga dari umat Muslim dapat berpuasa tanpa gangguan apa pun dari hal-hal yang kurang baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com