KEDIRI, KOMPAS.com - Sekira 200 peluru kaliber 7,62 milimeter untuk senapan tempur ditemukan saat penggalian kuburan di areal permakaman Dusun Kaliawen Timur, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (12/3/2023).
Bersamaan dengan peluru yang rata-rata kondisinya sudah usang itu, juga ditemukan sebuah kotak kayu yang sudah lapuk serta amunisi untuk senjata mesin berat.
Kepala Polsek Plemahan Ajun Komisaris Polisi Anwar Iskandar mengatakan, seluruh amunisi itu sudah dibawa ka Mapolsek.
Baca juga: Pengedar Ganja Asal Papua Nugini Simpan 103 Amunisi, Terungkap Saat Ditangkap di Jayapura
"Sekarang masih disimpan di Mapolsek," ujar Anwar Iskandar pada Kompas.com, Senin (13/3/2023).
Iskandar belum bisa memastikan aktif atau tidaknya amunisi tersebut. Namun terkait riwayatnya, dia menduga sebagai peninggalan sisa perang.
"Kita tidak bisa mengatakan masih aktif atau tidak aktif. Namun kondisi nya sudah pada berkarat dan sebagian ada yang sudah patah. Diduga sisa perang," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Satuan Brimob untuk penanganan lebih lanjut.
Adapun kronologi penemuan itu, Iskandar menambahkan, bermula dari Ponidi (55) dan dua rekannya sesama tukang penggali makam sedang menggali kuburan untuk pemakaman jenazah seorang warga setempat, Minggu.
Saat penggalian mencapai kedalaman 30 sentimeter, Ponidi menemukan amunisi. Dan saat semakin dalam menggali, semakin banyak amunisi yang ditemukan berikut kotak kayunya.
Karena temuan itu, mereka sempat menghentikan sementara penggalian dan melaporkannya ke perangkat desa diikuti dengan pelaporan ke polisi.
Baca juga: Bawa Amunisi ke Indonesia, Warga Papua Nugini Ditangkap di Perbatasan Skouw Jayapura
"(Akhirnya) untuk pemakamannya tetap di lokasi penggalian. Tidak berpindah," kata perwira yang pernah menjabat Kasubag Humas Polres Kediri itu
Pihaknya juga mendapatkan keterangan dari seorang perangkat desa bahwa di lokasi galian tersebut dahulunya merupakan makam seorang pejuang.
"Lokasi tersebut sebelumnya makam pahlawan yang pada tahun 1970 dibongkar dan dipindah ke TMP Pare." pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.