Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gerhana Bulan Total, MUI Sumenep Imbau Warga Shalat Gerhana

Kompas.com - 08/11/2022, 14:12 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengimbau warga melakukan shalat khusuf atau shalat gerhana saat terjadi fenomena astronomi Gerhana Bulan Total, Selasa (8/11/2022) malam.

"Gerhana (bulan) itu mulai sebelum terbenam matahari, maka sebaiknya shalat khusuf setelah maghrib. Tapi sebenarnya (shalat khusuf) boleh dilakukan sejak mulainya gerhana sampai gerhana berakhir," kata Ketua MUI Sumenep KH Sholeh dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Tim Observatorium Ponpes Assalaam di Sukoharjo Gelar Nobar Gerhana Bulan Total, Warga Bisa Amati Lewat Teleskop

Sholeh menyebut, shalat gerhana itu sesuai dengan sunah Rasulullah. Bahkan, hukumnya sunah muakad yang sangat dianjurkan.

Selain itu, ia menjelaskan shalat gerhana memiliki banyak manfaat dan tujuan. Mulai untuk menambah keimanan hingga media pembelajaran bagi masyarakat, terlebih anak-anak.

"Hal yang demikian kan untuk menambah kasanah ilmu keagamaan dan keimanan tentang shalat sunah," tuturnya.

Ia juga menjelaskan, shalat khusuf dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan empat rukuk.

“Masyarakat yang tidak tahu bisa bermakmum dengan orang yang tahu untuk melaksanakn sholat khusuf bersama dan disunnahkan untuk ada khutbah gerhana bulan,” jelasnya.

Di luar itu, lanjut Sholeh, shalat itu juga diharapkan menghilangkan mitos negatif yang berkembang di masyarakat tentang fenomena gerhana yang diidentikkan dengan peristiwa raksasa memakan bulan.

Menurutnya, gerhana bulan merupakan fenomena alam biasa yang telah ditakdirkan Allah, bukan karena adanya suatu kejadian aneh atau mala petaka.

“Mudah-mudahan masyarakat bisa sadar bahwa fenomena ini bukan karena ada musibah tapi karena memang fenomena alam biasa,” jelasnya.

Baca juga: Terlibat Kecelakaan Beruntun dengan 2 Mobil, Pengendara Motor di Sumenep Tewas

Gerhana bulan total akan terjadi hari ini. Gerhana bulan total akan memiliki durasi selama satu jam, 24 menit, 58 detik, dengan durasi umbral selama tiga jam, 39 menit, 50 detik.

Puncak gerhana bulan total dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB/19.00 Wita, atau 20.00 WIT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com