Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Masih Dijual Rp 19.000 di Pasar Tradisional Blitar, Pemkot Beri Waktu hingga 25 Januari

Kompas.com, 21 Januari 2022, 15:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Blitar, Jawa Timur masih menjual minyak goreng di kisaran Rp 18.000 - 19.000 per liter dengan alasan minyak tersebut stok lama.

Pemerintah pusat diketahui telah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng yakni sebesar Rp 14.000 per liter.

Seorang pedagang di Pasar Legi, Sulikah, mengatakan sudah mendengar adanya kebijakan pemerintah menerapkan satu harga untuk minyak goreng Rp 14.000 per liter.

Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, Atap Baja Ringan 20 Meter Terbang hingga Timpa Rumah Warga di Blitar

Namun dirinya telanjur menambah stok minyak goreng dengan harga kulakan lama yang tinggi.

"Katanya turun dari Pak Jokowi tanggal berapa gitu lho. Padahal kemarin baru datang semuanya dari sales itu. Kalau ada begini ini terus bagaimana," kata Sulikah saat ditemui wartawan, Jumat (21/1/2022).

Sulikah mengaku tidak punya pilihan lain kecuali mempertahankan harga jual antara Rp 18.000 sampai Rp 19.000.

Menurut Sulikah, pedagang lain juga bingung dengan kebijakan penstabilan harga minyak goreng di angka Rp 14.000 per liter lantaran telanjur belanja barang di harga yang mahal.

Baca juga: Warga Mengeluh Stok Minyak Goreng Rp 14.000 Cepat Habis, Ini Kata Gubernur Khofifah

"Ini minyak goreng yang kita kulakannya mahal masih ada. Terus bagaimana ini nanti solusinya," kata Sulikah.

Pedagang lain di Pasar Pon Kota Blitar, Didik, mengutarakan hal serupa.

"Ini stok lama harus kita apakan. Kalau kita diminta jual Rp 14.000 per liter jelas kita rugi," ujarnya.

Batas akhir 25 Januari

Kepala Bidang Pengawasan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Adam Bachtiar mengatakan, pihaknya menghadapi sejumlah kendala dalam penerapan satu harga untuk minyak goreng.

Kendala utama, kata Adam, adalah keengganan pedagang mengikuti ketetapan pemerintah dengan alasan harus lebih dulu menghabiskan stok lama yang telah mereka beli dengan harga mahal.

Namun, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah memutuskan untuk memberi waktu penjualan minyak goreng dengan harga lama hingga Selasa (25/1/2022) pekan depan.

Baca juga: Cerita Ibu-ibu Konvoi Cari Minyak Goreng Rp 14.000, Banyak Stok Habis

Setelahnya, kata dia, mulai Rabu (26/1/2022) sudah tidak boleh lagi ada minyak goreng yang dijual dengan harga di atas Rp 14.000 per liter kecuali minyak goreng jenis tertentu yang masuk kelompok premium.

"Kalau sampai (stok lama) tidak habis terjual itu risiko mereka, pedagang kan tidak harus untung terus. Kadang merugi, kan kebijakannya begitu," ujarnya. 

Kata Adam, penjualan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter baru dapat berjalan di sejumlah pasar retail modern di Kota Blitar dalam jumlah terbatas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau