Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Janji Pemerintah Rekonstruksi Pesantren dan Pulihkan Ekonomi Imbas Bencana Sumatera

Kompas.com, 11 Desember 2025, 18:00 WIB
Izzatun Najibah,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar berjanji akan membangun ulang pesantren yang terdampak bencana di Sumatera.

Hal itu disampaikan Muhaimin setelah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama rekonstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (11/12/2025).

Menko yang karib disapa Cak Imin ini mengatakan, saat ini pemerintah melalui lintas kementerian terkait tengah menyusun agenda pasca-tanggap darurat bencana Sumatera.

“Sekarang masih tanggap darurat, semua dikoordinasi oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), nanti sama Kemenko PMK (Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan),” kata Cak Imin di Sidoarjo, Kamis.

Baca juga: Menteri ATR Jamin Tanah Korban Bencana Sumatera Aman: Bisa Dipetakan Ulang

Usai status tanggap darurat ditutup, menurut dia, pemerintah berjanji akan merehabilitasi dan merekonstruksi bangunan terdampak, termasuk pesantren di tiga provinsi yang terdampak bencana, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

“Nah, setelah tanggap darurat selesai kita akan rehabilitasi dan rekonstruksi. Nanti akan kita sampaikan apa saja yang bisa dilakukan,” ujar Cak Imin saat ditanya soal rekonstruksi pesantren yang terdampak bencana di Sumatera.

Pemulihan Ekonomi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, pemerintah juga akan berfokus pada pemulihan ekonomi usai mata pencarian warga terdampak bencana hilang.

“Yang jelas kita akan memikirkan dampaknya yang paling mendasar adalah kehilangan mata pencaharian, kelas ekonominya turun,” katanya.

Dia mencontohkan, produsen kopi di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, yang kehilangan pendapatan padahal sebelumnya mengantongi pendapatan Rp 15 juta per bulan dari hasil ekspor kopi.

“Kira-kira satu tahun bisa hampir Rp 200 juta itu tiba-tiba nol lagi. Karena semua kopi jadi habis, jadi dari titik nol. Kita akan cek pemberdayaan dalam aspek sektor atau jenis usaha unggulan yang kita mulai, kopi, cokelat,” ujar Cak Imin.

Baca juga: Groundbreaking Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Cak Imin Sentil Pemimpin Gegeran

Bencana Sumatera

Sebagai informasi, berdasarkan data BNPB, hingga 11 Desember 2025, 969 orang meninggal dunia dan 252 orang hilang serta hampir 1 juta warga masih mengungsi akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

Selain itu, jutaan rumah dilaporkan hilang tak tersisa, akses banyak yang terputus, dan warga mulai terserang penyakit.

Kemudian, masa tanggap darurat bencana di Sumatera diperpanjang selama dua pekan ke depan atau mulai 10 hingga 23 Desember 2025. Sebab, 18 kabupaten/kota yang terdampak bencana masih belum berada dalam kondisi aman.

Sementara itu, sebanyak 24 jenazah tanpa identitas korban banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar) dimakamkan secara massal di TPU Bungus, Teluk Kabung, Padang pada 10 Desember 2025. 

Baca juga: Warga Aceh Utara Minta Maskapai Turunkan Harga Tiket di Daerah Bencana

Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau