MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) Malang membuka Crisis Center bantuan bagi mahasiswa terdampak banjir Pulau Sumatera.
Crisis Center itu akan berperan melakukan proses pendataan mahasiswa terdampak bencana.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr Setiawan Noerdajasakti mengatakan sejauh ini, jumlah mahasiswa UB terdampak bencana 170 orang, dengan kategori mahasiswa sangat terdampak, akibat keluarganya hilang dan rumahnya rusak.
Baca juga: 13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
Kemudian, cukup terdampak karena keluarganya masih ada, tapi rumahnya tidak rusak.
Lalu, terdampak ringan karena rumahnya rusak; keluarganya masih hidup, tapi wilayahnya terisolasi.
"Semua mahasiswa penyintas ini akan kami beri bantuan," ungkapnya saat ditemui, Rabu (10/12/2025).
Para mahasiswa penyintas ini, lanjut Setiawan mengalami berbagai kendala. Mulai finansial, akses komunikasi, hingga kehilangan tempat tinggal sementara.
Baca juga: Pemkot Surabaya Kirim Batuan Ketiga dari Warga untuk Korban Banjir Sumatera
"Bantuan akan kami berikan kepada para mahasiswa terdampak. Tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga dukungan psikologis, kebutuhan harian, dan akses akademik," jelasnya.
Setiawan berharap, bantuan itu dapat mengurangi beban mahasiswa dan membantu mereka kembali stabil menjalani kegiatan akademik.
"Bisa jadi nantinya ada bantuan UKT hingga biya hidup. Hal itu, tengah dibahas oleh pimpinan," ujarnya.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini