SIDOARJO, KOMPAS.com - Warga Dusun Gisik, Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur mengeluhkan lambannya penanganan jembatan penghubung utama kawasan tambak yang ambruk sejak 7 Oktober lalu.
Padahal jembatan ini merupakan urat nadi perekonomian warga setempat, Selasa (2/12/2025).
Baca juga: Bupati Sidoarjo Sesalkan Pembangunan Proyek Rumah Pompa yang Molor
Menurut Slamet, warga setempat mengaku bahwa sejak ambruknya jembatan itu, mereka terpaksa mengambil jalur memutar cukup jauh untuk menuju ke area tambak, untuk mengangkut hasil panen.
Karena jembatan itu menghubungkan permukiman dengan pusat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
"Dari ambruk sampai sekarang ini kami semua yang pakai kendaraan ini, mau nggak mau harus ambil jalan memutar, dan itu lebih jauh," ujar Slamet, Selasa (2/12/2025).
Baca juga: Bupati Sidoarjo Akui Belum Mengetahui Usulan Relokasi SMPN 2 yang Hingga Kini Tergenang Banjir
Dia mengaku heran, karena meski Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana dan pejabat terakit sudah melakukan sidak pada 17 Oktober lalu, namun perbaikan jembatan tak kunjung dimulai.
"Waktu itu Bu Mimik sempat melihat jembatan rusak ini. Katanya akan secepatnya dilakukan perbaikan, tapi sampai sekarang masih belum ada pengerjaan," kata dia.
Warga setempat lainnya, Adi Winarno, juga mengaku selama ini tidak ada perawatan ataupun perbaikan kepada jembatan itu.
Padahal kondisi jembatan sudah banyak mengalami kerusakan hingga keropos pada bagian sisi kanan dan kiri jembatannya, yang diduga menjadi penyebab ambruknya jembatan itu
"Besi di sisi jembatan itu sebelumnya juga sudah keropos. Terus pondasi bagian bawah jembatan juga sebelumnya suda terkikis. Mungkin karena itu jembatannya ambruk" ujar Adi.
Baca juga: Penyebab Sidoarjo Rawan Banjir Menurut Pakar ITS
Sebelumnya pada 17 Oktober lalu, Wakil Sidoarjo, Mimik Idayana, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, dan perangkat desa setempat mengunjungi jembatan ini.
Dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas PUBM SDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menyampaikan bahwa pembangunan akan dimulai pada Oktober.
Pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar dari APBD untuk proyek tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang