Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dina Martiana Meninggal Ketika Melindungi Majikan Saat Kebakaran Apartemen di Hong Kong

Kompas.com, 1 Desember 2025, 18:02 WIB
Sukoco,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Dina Martiana, pekerja migran Indonesia asal Desa Tajug, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, meninggal dunia setelah melindungi majikannya saat kebakaran terjadi di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong pada 26 November 2025.

Keluarga mendapat laporan bahwa Dina meninggal dunia akibat banyak menghirup asap tebal ketika berusaha menyelamatkan majikannya.

Samud, orang tua Dina Martiana, mengatakan bahwa kedua pekerja rumah tangga di apartemen tersebut berusaha melindungi majikan mereka ketika asap kebakaran memenuhi ruangan.

“Cerita dari perusahaan yang memberangkatkan anak saya itu mereka melindungi majikannya, entah dipeluk atau bagaimana, kemudian lemas karena asap itu,” ujar Samud saat ditemui di rumah duka, Senin (1/12/2025).

Baca juga: Cerita Suami Korban Kebakaran Apartemen di Hong Kong, Siti Khotimah Berencana Rayakan Ultah Anak

Samud mengatakan, keluarga menerima kabar duka pada Sabtu, 29 November 2025, sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu, anaknya yang nomor empat itu menerima telepon dari pihak perusahaan penyalur tenaga kerja.

“Yang menerima adiknya Martiana yang terakhir. Kabarnya meninggal ditemukan di apartemen itu,” katanya.

Samud mengungkapkan, anak pertamanya tersebut masih sempat menghubungi adik dan suaminya pada hari Selasa, 25 November 2025, pagi.

Namun, setelah beredar kabar apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong terbakar, nomor ponsel Martiana tidak bisa dihubungi.

"Adiknya sama suaminya sempat menguhubungi saat kabar kebakaran di tempat kerja Martiana. Tapi tidak bisa nyambung," ujar Samud.

Baca juga: Update Kebakaran Apartemen Hong Kong: 9 WNI Tewas, 35 Orang Tak Diketahui Keberadaannya

Samud mengatakan, Martiana sudah dua kali kontrak kerja ke Hong Kong dan tahun depan janji akan pulang ke Ponorogo.

Sebab, Dina Martiana meninggalkan satu anak yang berusia 14 tahun di Ponorogo.

"Sudah tiga tahun ini Martiana bekerja di Hong Kong, janji tahun depan akan pulang tapi nasib berkata lain,” kata Samud yang tak bisa menutupi kesedihannya.

Kini, Samud hanya bisa pasrah dan berharap jenazah Martiana segera dipulangkan dari Hongkong.

Baca juga: Warga Malang Jadi Salah Satu Korban Kebakaran di Apartemen Tai Po Hong Kong

Dari informasi perusahaan yang memberangkatkan, jenazah Dina Martiana diperkirakan akan tiba pada hari Rabu, 3 Desember 2025 atau Minggu, 9 Desember 2025.

"Saya kurang tahu pastimya, tapi informasinya kalau tidak Rabu ya Minggu. Rencananya akan kami kuburkan di pemakaman sini. Kami hanya pasrah," ujar Samud.

Update Korban Kebakaran Apartemen di Hong Kong

Terbaru, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengatakan, terdapat 140 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, yang terbakar hebat pada 26 Desember 2025.

Dari 140 WNI itu, sembilan orang terkonfirmasi tewas, 35 tidak diketahui keberadaannya, 1 dirawat di rumah sakit, dan 95 lainnya selamat.

"Status pemantauan WNI, estimasi jumlah WNI yang tinggal di kompleks apartemen adalah 140 orang. Sebanyak 95 selamat, 9 terverifikasi meninggal dunia, 1 dirawat di RS, 35 unknown whereabouts," tulis KJRI Hong Kong dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).

Baca juga: Warga Kabupaten Malang Meninggal Dunia akibat Kebakaran Apartemen di Hong Kong Bertambah Jadi 2 Orang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau