MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Malang dilaporkan berhenti beroperasi dan tidak lagi melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini diduga disebabkan keterlambatan pencairan anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang yang juga menjabat sebagai Sekretaris I Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG, Mahila, mengonfirmasi hal tersebut.
Baca juga: Dana Belum Cair, SPPG di Tulungagung Berhenti Beroperasi
"Jadi SPPG itu kan mengajukan proposal ke BGN setiap dua pekan. Jadi kemungkinan anggaran yang belum cair untuk periode dua pekan tersebut," ungkapnya melalui sambungan telepon pada Jumat (14/11/2025).
Mahila menambahkan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan di balik keterlambatan pencairan anggaran SPPG tersebut, karena hal itu sepenuhnya ditangani BGN.
"Alasannya kenapa kok belum cair saya juga tidak paham, karena itu langsung dari BGN. Beberapa waktu lalu, ada yang tidak cair karena syarat yang belum terpenuhi dalam proposal. Tapi untuk kasus ini saya tidak tahu pasti," jelasnya.
Baca juga: SPPG Sumenep Akui Tak Punya Target Kapan Semua Siswa Dapat Menu MBG
Meskipun Mahila tidak dapat memberikan angka pasti, ia memperkirakan bahwa jumlah SPPG yang berhenti beroperasi mencapai belasan.
"Tampaknya cukup banyak. Angka pastinya tidak hafal. Tapi yang pasti di atas 10 SPPG," pungkasnya.
Hingga saat ini, pihak DKP Kabupaten Malang masih menunggu penjelasan resmi dari BGN terkait alasan penghentian sementara operasional puluhan SPPG di wilayah tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang