PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dua pelaku pembunuhan sadis di Desa Lesong Daja, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, masih buron.
Sebelumnya polisi sudah menetapkan dua tersangka Naweski (35) dan perempuan inisial SA (30) pada kasus terbunuhnya Munahah (36) warga Bira Timur Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang pada Kamis (6/11/2025) pukul 18.00.
Dua pelaku yang masih buron adalah Samheri (45) dan Ribut (24). Keduanya warga Desa Bira Timur Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang.
Baca juga: Korban Meninggal akibat Tawuran di Pamekasan Bertambah 1 Orang, Total 2 Tewas
Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto mengungkapkan setelah melakukan penyidikan pelaku berjumlah 4 orang, dua orang masih buron.
"Dua orang masih buron, Satreskrim sudah mengeluarkan DPO," kata Hendra, Selasa (11/11/2025).
Dikatakan, dua tersangka yang masih buron juga terlibat dalam kasus pembunuhan yang berujung pembakara pada korban Munahah.
Keduanya adalah paman dan keponakan pelaku atas nama Naweski.
"Kedua pelaku yang buron juga ikut membantu dalam penganiayaan terhadap korban," katanya.
Baca juga: Saksi Ceritakan Tawuran di Pamekasan, Puluhan Orang Saling Kejar, Bawa Kayu dan Sajam, 1 Tewas
Menurutnya, kedua pelaku sedang dilakukan pencarian dan diduga melarikan diri.
Pembunuhan sadis didasari cemburu yang diduga korban Munahah melakukan perselingkuhan dengan SA yang merupakan mantan istri Naweski.
Naweski menyuruh SA untuk mengajak korban ke lokasi pembunuhan. Di tempat itulah kasus penganiayaan berujung pembakaran terjadi.
Sehingga keempat tersangka diduga melakukan pembunuhan berencana dan dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau hukuman seumur hidup.
Baca juga: Satu Korban Tawuran Pamekasan Luka-luka, Tercium Bau Alkohol
Sebelumnya, korban inisial M ditemukan pertama kali oleh warga Desa Lesong Daja, Kecamatan Batumarmar sekitar pukul 19.00, Kamis malam (6/11/2025) dalam keadaan meninggal.
Korban ditemukan dengan kondisi terluka dan terbakar. Sehingga warga langsung memadamkan api sebelum tubuh korban rusak total.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang