Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Santri Kecil di Sumenep Pentaskan Peristiwa Heroik di Surabaya

Kompas.com, 10 November 2025, 12:22 WIB
Nur Khalis,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com – Suara bedil dan teriakan “Merdeka” menggema di halaman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pondok Pesantren At-Taufiqiyah, Desa Aengbaja Raja, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (10/11/2025).

Saat itu, gerimis turun membasahi halaman sekolah yang dipenuhi siswa dan wali santri.

Di depan mereka, puluhan anak berseragam pejuang memperagakan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Anak-anak itu berlari, berteriak, dan rebah di tanah. Mereka menirukan keberanian para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan.

Baca juga: Mengenal Mochtar Kusumaatmadja, Menteri Era Soeharto yang Resmi Jadi Pahlawan Nasional

Dengan bambu runcing dan pakaian pejuang, para siswa memerankan peristiwa heroik di Surabaya.

Saat itu, para ulama di bawah pimpinan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad, kewajiban umat Islam mempertahankan kemerdekaan dari kembalinya penjajah Belanda yang membonceng sekutu.

Seruan itu membakar semangat arek-arek Suroboyo dan memicu pertempuran besar 10 November 1945, yang kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Kepala MI At-Taufiqiyah, Abd Khairi, mengatakan, pementasan ini bukan sekadar perayaan tetapi cara menanamkan semangat perjuangan sejak dini.

Salah satu adegan resolusi jihad yang diperagakan oleh santri di Sumenep, Jawa Timur, Senin (10/11/2025).KOMPAS.COM/Nur Khalis Salah satu adegan resolusi jihad yang diperagakan oleh santri di Sumenep, Jawa Timur, Senin (10/11/2025).

“Kami ingin anak-anak tahu, kemerdekaan tidak datang begitu saja. Ada kiai dan santri yang rela berkorban demi negeri,” kata Khairi di Sumenep.

Pihaknya berharap semangat tersebut menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus belajar dan berbuat baik bagi bangsa.

Baca juga: Titiek Peluk Hangat Bambang-Tutut Usai Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional

“Cinta Tanah Air harus diteruskan lewat ilmu dan ketekunan. Jangan biarkan perjuangan para pahlawan sia-sia,” tambah dia.

Usai pertunjukan, para siswa berdiri tegak menyanyikan Indonesia Raya.

Di wajah mereka, tersirat kebanggaan bahwa menjadi santri juga berarti siap berjuang untuk Tanah Air.

Suasana saat para santri di Sumenep, Jawa Timur, memperagakan aksi resolusi jihad di Surabaya, Senin (10/11/2025).KOMPAS.COM/Nur Khalis Suasana saat para santri di Sumenep, Jawa Timur, memperagakan aksi resolusi jihad di Surabaya, Senin (10/11/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau