PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 183 Koperasi Merah Putih di Pamekasan masih kesulitan modal untuk beroperasi hingga Rabu (15/10/2025).
Dari 189 koperasi, sebanyak 183 koperasi belum beroperasi sejak dibentuk pada bulan Juli 2025 lalu.
Sementara itu, 6 koperasi sudah beroperasi tetapi dengan modal sendiri. Mereka pun melakukan usaha dengan modal dan pendapatan yang kecil.
Keenam yang koperasi yang beroperasi itu antara lain, Koperasi Merah Putih di Desa Panaguan, Kecamatan Larangan; Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan; dan Koperasi Merah Putih Branta Pesisir di Kecamatan Tlanakan.
Tiga lainnya yaitu Koperasi Merah Putih Klompang Barat; Koperasi Merah Putih Lebbek, Kecamatan Pakong; dan Koperasi Merah Putih Dempo Timur, Kecamatan Pasean.
"Kami masih kesulitan dana, sehingga belum bisa beroperasi," kata salah satu pengurus koperasi merah putih M Hasyim.
Baca juga: Koperasi Merah Putih di Bangkalan Belum Berjalan, Masyarakat Belum Rasakan Manfaat
Menurut dia, pebankan cenderung memberatkan proses peminjaman terhadap kopdes merah putih.
Ia mengatakan, tak sedikit koperasi yang sudah proses pengajuan pinjaman ke bank tetapi belum mendapat kejelasan.
Sejak Koperasi Merah Putih dibentuk, dibentuk tidak lebih dua kali pertemuan dengan pemerintah.
"Kami bingung untuk mengajukan anggaran yang mudah untuk mempercepat usaha koperasi dimulai," katanya.
Agus, salah satu Ketua Koperasi Merah Putih di Pamekasan juga mengaku belum bisa mencairkan pinjaman dana dari bank.
Akibatnya, lanjut Agus, usaha yang direncanakan Koperasi Merah Putih tidak berjalan. Sebab, belum ada modal yang bisa dikelola sejak dibentuk 4 bulan lalu.
"Kami berharap ada kemudahan dalam proses peminjaman dana ke himbara," ujarnya.
Kepala Bidang Koperasi Diskop UKM dan Naker Pamekasan Baihaki mengatakan tidak ada kesulitan jika proses pengajuan dana sudah dilakukan dengan benar.
"Tidak ada yang dipersulit. Kami sudah beri bimbingan proses pengajuan dana ke himbara yang dimulai dari perencanaan usaha," katanya.
Namun, pihaknya mengakui jika sampai saat ini belum ada yang berhasil mencairkan pinjaman dari himbara.
"Mereka masih dalam proses perencanaan usaha untuk mengajukan pinjaman. Kami pun terus melakukan pendampingan dalam proses pengajuan pinjaman," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang