Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koperasi Merah Putih di Bangkalan Belum Berjalan, Masyarakat Belum Rasakan Manfaat

Kompas.com, 15 Oktober 2025, 21:57 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Daleman, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, belum berjalan. Akibatnya, masyarakat belum merasakan program tersebut.

Anggota Koperasi Desa Merah Putih, Desa Daleman, Abdullah Sahuri mengatakan, tak hanya di desanya koperasi merah putih yang belum berjalan. Di desa-desa yang lain kondisinya juga sama.

"Semua wilayah belum ada yang berjalan," jelasnya, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Awalnya Diremehkan, Koperasi Merah Putih yang Dijalankan Anak Muda Kini Penggerak Ekonomi Desa

Ia mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan kelengkapan administrasi yang diperlukan, salah satunya pembuatan akun sistem informasi manajemen koperasi desa (Simkopdes).

"Ya seperti pembuatan akun Simkopdes, NPWP serta keperluan lainnya," tuturnya.

Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Kolaborasi Sipil dan Militer dalam Koperasi Merah Putih di Wonosobo

KDMP Desa Daleman rencananya akan membuat usaha koperasi di bidang jual beli sembako dengan bentuk grosir. Sehingga, nantinya masyarakat sekitar bisa membeli sembako di koperasi itu dan tidak perlu membeli jauh hingga ke kota.

"Plan usahanya itu masih kita analisis sesuai siklus ekonomi di desa. Rencana sementara ingin buka toko sembako," tuturnya.

Meski begitu, hingga kini Desa Daleman belum memiliki gerai untuk Koperasi Merah Putih. Sebab, menurutnya belum ada kejelasan aturan terkait lokasi gerai.

"Belum jelas juga harus pakai gerai di tanah desa atau swakelola. Kami takutnya kadung sewa ternyata nanti aturannya berubah," jelasnya.

Ia juga berharap agar pemerintah tidak buru-buru dan mendesak agar KDMP segera beroperasi. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi gesekan di masyarakat jika terdapat gerai yang sejenis dengan gerai milik masyarakat yang telah berdiri terlebih dahulu.

"Tidak perlu terburu-buru, karena masih perlu penyesuaian di masyarakat supaya gerai yang akan dibuka tidak benturan dengan usaha masyarakat yang sudah ada," ungkapnya.

Meski begitu, ia menyambut baik program tersebut dan diharapkan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di desa.

"Kami menyambut baik program pemerintah karena kalau ini jalan, akan berdampak baik untuk masyarakat dan menambah sumber perekonomian baru serta lapangan kerja baru," imbuhnya.

Selain Desa Daleman, juga terdapat desa lain yang saat ini juga masih belum beroperasi, yakni Desa Tunjung, Kecamatan Burneh.

Pendamping KDMP Tunjung, Hasbi mengatakan KDMP di desanya telah siap beroperasi, namun masih menunggu seluruh tahapan rampung.

"Kalau gerainya sudah ada, semuanya sudah siap tapi masih menunggu proses upload berkas ke sistem. Sampai saat ini masih belum jalan," singkatnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau