SURABAYA, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur (Jatim) telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus dugaan pencurian di gudang UD Sentoso Seal yang dimiliki Jan Hwa Diana dan Handy Soenaryo.
Gudang yang terletak di Jalan Margomulyo, Asemrowo, Surabaya ini diduga menjadi sasaran pencurian, di mana sejumlah produk onderdil milik usaha mereka raib dibawa kabur pelaku.
Diana, pemilik gudang, saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penahanan ijazah yang melibatkan ratusan mantan karyawan.
Bersama suaminya, ia juga sedang menjalani hukuman penjara terkait kasus perusakan mobil.
Dalam kondisi mereka yang sedang ditahan, gudang UD Sentoso Seal diduga mengalami pencurian, dan mereka bersama kuasa hukumnya melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jatim.
Baca juga: Anggota DPRD Jatim: Perusahaan Penahan Ijazah Seperti CV Sentosa Seal Sudah Bisa Dipidanakan
Saat ini, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Sudah dilakukan olah TKP oleh penyidik pada tanggal 9 September 2025,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (23/9/2025).
Lebih lanjut, Jules menambahkan bahwa hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus pencurian ini.
“Untuk pelakunya masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.
Sebelumnya, tim kuasa hukum Diana dan Handy menemukan adanya kehilangan barang saat mereka mengurus administrasi di gudang UD Sentoso Seal pada 19 Agustus 2025.
Baca juga: Ini 3 Pasal Berlapis yang Dilaporkan 44 Eks Karyawan CV Sentosa Seal untuk Menjerat Jan Hwa Diana
Gudang tersebut sebelumnya disegel Pemkot Surabaya terkait kasus penahanan ijazah yang menjerat Diana pada April 2025 lalu.
Didampingi Satpol PP, tim kuasa hukum membuka segel gudang dan menemukan kondisi yang sudah berantakan akibat pencurian.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku diduga melewati tembok sisi timur dengan merusak kawat berduri dan masuk melalui plafon yang dijebol.
Satpam kompleks pergudangan mengaku tidak mengetahui adanya penjarahan ini, mengingat suasana malam hari yang gelap, sepi, dan minim aktivitas.
Dari hasil penghitungan stock opname, barang yang hilang sebagian besar merupakan sparepart impor seperti dinamo, seal, dan bearing, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang