JEMBER, KOMPAS.com - Bus-bus pariwisata di Kabupaten Jember, Jawa Timur, banyak mengalami pembatalan perjalanan imbas kecelakaan bus Hino milik PO Inds'88 di jalur Bromo.
Nur Said, sopir bus PO Arta Guna Barokah di Kecamatan Panti mengutarakan, pihaknya mendapatkan pembatalan orderan sampai 50 persen.
"Memang menurun sejak terjadinya tragedi di jalur Bromo tersebut," ungkapnya, Minggu (21/9/2025).
Baca juga: RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo
Imbasnya, pemasukan untuk para driver pun menurun.
Menurutnya, mayoritas perjalanan pariwisata ke Bromo yang dibatalkan.
"Normalnya seminggu banyak jalannya (bus), sekarang lebih banyak diamnya," ulas pria asal Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji itu.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Jember-Jakarta Rp 1,38 Juta, Pemesanan Bisa Lewat Platform Perjalanan Online
Said mengatakan, pihaknya bisa lima kali membawa para penumpang bus pariwisata dalam satu minggu.
Bahkan, seminggu setelah kejadian pada Minggu (14/9/2025), tak ada perjalanan sama sekali.
Untuk tetap dapat pemasukan, ia sementara melakoni pekerjaan sampingan sebagai buruh tani.
Satino, pengurus PT Kamilah 78 Trans di Kecamatan Mumbulsari mengaku juga mengalami dampak serupa, pembatalan orderan sampai 50 persen.
Bahkan, rencana perjalanan bulan ini seluruhnya dibatalkan, terutama wisata ke Bromo.
"Ada yang mau trip ke Bromo, tiga-tiganya gagal, ada yang Yogyakarta, Semarang, Dieng, juga gagal," ungkapnya.
Pembatalan itu, kata dia, dilakukan konsumennya secara beruntun setelah kejadian nahas yang menewaskan sembilan orang itu.
"Selama September ada 10 trip dan sudah batal semuanya," beber Satino.
Orang-orang yang telah membayar uang DP dan membatalkan perjalanan mereka, kata dia, uangnya telah dikembalikan semuanya.
Ia mengaku kasihan pada para sopir bus yang akhirnya kosong orderan.
Ada empat driver dan tiga armada bus di perusahaannya, semuanya tak ada jadwal perjalananan.
"Kejadian ini kami ambil hikmahnya aja, semoga ke depan tidak ada apa-apa lagi," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang