PAMEKASAN, KOMPAS.com - Di tengah keterbatasan gaji sebagai pegawai kontrak rumah sakit swasta di Pamekasan, Jawa Timur, Achmad Hefni Jakfar berkeinginan memiliki aset di usia muda.
Kondisi finansialnya yang terbatas, ia harus bekerja keras meraih impiannya memiliki rumah, mobil dan aset berharga lainnya.
Pada 2016, ia mendapatkan infromasi tabungan emas dari temannya, Lutfiati, yang saat ini sudah menjadi Pemimpin Cabang Pegadaian Syariah Pamekasan.
Baca juga: Kisah Pembuat Roti di Bangkalan, Merajut Mimpi Besarkan Usaha Lewat Tabungan Emas
"Sejak itu saya mulai nabung emas namun hanya mampu membeli emas seberat 0,01 gram, saat itu seharga Rp 15.000," katanya.
Pria berusia 39 tahun itu terus menabung dengan nominal Rp 100.000 - Rp 200.000. Akhirnya, ia berhasil mendapatkan 1 gram emas pertama seharga Rp 1.250.920 per gram.
Semangatnya tumbuh. Ia terus menyisihkan pendapatannya untuk terus menambah pundi emas.
"Saya semakin yakin bisa membeli rumah lebih cepat dari perkiraan," katanya.
Baca juga: Kisah Guru dan Petani di Demak Perjuangkan Tabungan Emas: Tetap Berinvestasi di Situasi Tak Menentu
Rezeki tak bisa ditolak, harga emas pun beranjak naik. Tahun 2020 harga emas seharga Rp 1.773.730, keuntungan pun berlipat. Di tahun itulah, Hefni bisa mewujudkan mimpinya.
"Saat itu, saya mengonversi emas menjadi uang. Hanya menambah sedikit saya bisa beli rumah," katanya.
Warga Jalan Amin Jakfar Pamekasan ini mengaku tidak menyangka bisa beli rumah dari tabungan emas.
Pada tahun itu pula, Hefni sukses lulus rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan bertugas menjadi perawat di Bangkalan.
Limit tabungan pun semakin tinggi. 20 gram emas sisa beli rumah ia naikkan perlahan.
"Dengan tabungan emas ini saya bisa beli emas dengan uang besar. Saya punya Rp 30.000 saya setor sudah bisa beli emas," tuturnya.
Ilustrasi emas."Saya yakin emas ini tidak akan terus turun. Bahkan, saya bertanya kepada banyak teman dan akhirnya saya terus menabung," ucapnya.
Pada 2024, harga emas kembali naik. Motivasi Hefni kian bertambah. Saat itu, harga emas per gram mencapai Rp 2.107.070.
"Akhirnya tahun lalu saya bisa membeli mobil dan ganti sepeda motor dari hasil menabung emas," katanya.
Saat ini, Hefni sudah fokus menabung emas untuk masa depan anaknya. Setelah kebutuhan primer dan sekunder berhasil ia raih.
"Saat ini saya sudah fokus untuk tabungan masa depan anak. Tabungan emas ini membuat saya merasa aman dan tidak terpengaruh inflasi," katanya.
Selain itu, tabungan emas ini memberikan kemudahan bisa diambil kapan saja. Bahkan, bisa diajukan melalui aplikasi.
"Saya menyesal kenapa tidak sejak awal tahu kalau tabungan emas sangat menguntungkan," ucapnya.
Pemimpin Cabang Pegadaian Syariah Pamekasan, Lutfiati mengaku, nasabah tabungan emas terus bertambah. Sebab menurutnya, tabungan emas sangat menguntungkan.
"Saat ini nasabah semakin banyak. Mereka sudah bisa merasakan sendiri keuntungan yang didapat seiring terus naik harga jual emas," katanya.
Ia pun menyampaikan banyak kemudahan dalam tabungan emas. Selain bisa dicairkan kapan saja, keuntungan akan terus bertambah.
Karena itu, Pegadaian memiliki semboyan mengEMASkan Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang