JOMBANG, KOMPAS.com - Komunitas pesantren yang tergabung dalam Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) menyiapkan 1.000 dapur untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pendirian 1.000 dapur di lingkungan pesantren tersebut dicanangkan di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (18/9/2025).
Hadir dalam pencanangan, antara lain Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Brigjen (Purn) Suardi Samiran, perwakilan Bank Indonesia (BI), serta para pengasuh pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Dinkes Sikka Bentuk Tim Reaksi Cepat Antisipasi Keracunan MBG, Aktif 24 Jam
Ketua Umum DPP Hebitren, sekaligus Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, KH. Hasib Wahab Chasbullah atau Gus Hasib mengatakan, pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan BGN untuk menyediakan dapur MBG pada 1.000 titik.
Gus Hasib menyebut, pendirian 1.000 dapur untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis oleh komunitas pesantren dilakukan secara bertahap, berkolaborasi dengan Bank Indonesia.
Baca juga: Tak Hanya di SD, SMA di Bangkalan Juga Dapat MBG Basi, 552 Porsi Dikembalikan
Pada tahap awal, sebut Gus Hasib, pihaknya telah mengusulkan 150 dapur. Sebanyak 31 di antaranya sudah dinyatakan lolos verifikasi dan bisa melaksanakan pelayanan penyediaan MBG di daerah masing-masing.
Dari target 1.000 dapur MBG, Hebitren dan BGN menargetkan bisa mendirikan 500 dapur MBG pada akhir 2025.
“Target kita 1.000 dapur di seluruh wilayah Indonesia, dan pada akhir tahun ini targetnya 500 dapur bisa terealisasi,” ujar Gus Hasib di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Kamis.
Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Brigjen (Purn) Suardi Samiran, mengapresiasi inisiatif Hebitren dalam membantu mempercepat pelaksanaan program MBG di lingkungan pesantren.
Ia juga mengapresiasi langkah komunitas pesantren dan Bank Indonesia dalam mewujudkan percepatan pendirian dapur MBG.
“Kami mengapresiasi langkah konkret Hebitren yang menginisiasi Bank Indonesia untuk memberikan support pembiayaan (dapur MBG). (Langkah) ini sudah benar,” kata Suardi di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.
Sejauh ini, kata Suardi, lebih dari 8.000 dapur SPPG di seluruh wilayah Indonesia telah beroperasi untuk penyediaan dan penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG).
Adapun dari segi penerima manfaat program MBG, baik dari kalangan anak-anak maupun masyarakat miskin, sedikitnya sudah mencapai 25 juta orang.
“Sesuai dengan data, penerima manfaat sudah lebih dari 25 juta,” ungkap Suardi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang