JEMBER, KOMPAS.com - Alunan tahlil menyambut kedatangan 21 ambulans serta sejumlah mobil di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember yang membawa para korban kecelakaan bus pariwisata di lereng Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025).
Suasana mendadak hening meski halaman hingga tepi jalan RSBS dipadati keluarga, teman korban, dan warga setempat.
Dari berbagai sudut, isak tangis para keluarga dan teman menyelimuti lokasi saat ambulans datang silih berganti dari Kabupaten Probolinggo pukul 21.30 WIB.
Baca juga: Kecelakaan di Bromo: 42 Korban Selamat Dirawat di RSBS Jember, 2 Masih di Probolinggo
Mereka telah menunggu sejak maghrib.
Malam itu seolah menjadi momen berat bagi banyak warga Kabupaten Jember.
Tak hanya kehilangan keluarga, tapi juga teman, murid, rekan kerja, juga karyawan.
Sebanyak 15 ambulans membawa 15 korban luka berat serta sejumlah mobil yang memuat sejumlah korban lain langsung menuju halaman IGD.
Sedangkan 6 ambulans yang membawa 6 korban tewas berhenti di halaman parkir belakang RSBS.
Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Bromo Bakal Dishalatkan dari Dalam Ambulans di RSBS Jember
Semua jenazah diturunkan dari ambulans lantas dishalatkan secara massal.
Pantauan Kompas.com, puluhan orang menggelar terpal dan mengadakan shalat jenazah di halaman parkir RS milik mantan Bupati Jember tersebut.
Tampak dosen UIN KH Achmad Siddiq Jember yang menjadi imam shalat jenazah.
Mantan rektor kampus itu, Professor Babun, pun turut ikut shalat jenazah.
Beberapa orang dari lantai 2 gedung RSBS turut mengintip dari balik jendela kaca.
Mereka ikut merapalkan tangan seolah mendoakan para korban meninggal.
"Kita sangat kehilangan, kita sangat berduka, yang datang dari Allah akan kembali kepada Allah," ucap Faida, Direkur Utama RSBS Jember, sebelum melepas ambulans yang membawa para jenazah ke rumah keluarganya.
Baca juga: Kecelakaan Bromo: Hendra, Cleaning Service RSBS Jember, Tewas Bersama Istri dan Anak
Faida meminta kesaksian ratusan orang yang hadir bahwa para jenazah adalah orang baik sekaligus memintakan maaf jika korban memiliki kesalahan semasa hidup.
Dengan kompak, kerumunan masyarakat menyahuti bahwa benar para jenazah adalah orang baik.
"Atas nama keluarga besar Rumah Sakit Bina Sehat Jember mengaturkan dukacita kepada keluarga. Saya berharap hubungan kita tetap menjadi keluarga hingga dunia dan akhirat," ungkapnya.
Menurutnya, para karyawan yang meninggal dalam peristiwa nahas di jalan turunan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, itu telah menggunakan ilmu serta keterampilannya melayani pasien sebaik-baiknya.
"Semoga menjadi bekal untuk kau diterima di sisi Allah, selamat jalan," tutup Faida diikuti tangisnya yang pecah.
Para jenazah pun langsung dibawa ke rumah keluarganya masing-masing untuk dimakamkan.
Baca juga: Detik-detik Bus Rem Blong Kecelakaan Tewaskan 8 Karyawan RSBS di Bromo Probolinggo
Kecelakaan maut itu merenggut 8 nyawa, beberapa di antaranya karyawan RSBS.
Sebanyak 2 jenazah di antaranya langsung dibawa ke Madiun dan Ngawi sesuai permintaan keluarga.
Rombongan bus tersebut kecelakaan saat pulang berlibur dari Taman Nasional Gunung Bromo dalam rangka tasyakuran kelulusan S1.
Banyak di antara karyawan RSBS tersebut mengajak anggota keluarganya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang